bersatu kembali

215 20 0
                                    


"Nia" ucap Nathan mengetuk pintu kamar. Aku membuka pintu kamar pelan karena Alya masih tidur.

"Mandi gih" ucap Nathan. Ternyata dia udah mandi. Aku menerima handukku darinya. Pasti diambil dari jemuran.

"Thanks" ucapku. Berjalan ke arah wc yang mudah dibedakan dari pintunya.

Axel dan Nathan ke sekolah. Nathan ngurus pindahnya aku dan dia.

Sedangkan aku dan Alya akan latihan dulu, mumpung Alya sekolah siang.

"Ya. Berangkat ke kantor agensi" ucapku.

"Yuk" ucap Alya antusias.

Aku mengambil tas kecil yang satunya dengan isi satu hp dan headset serta uang secukupnya (dalam ukuran cewek).

"Naik umum aja. Mobil dipake Nathan" ucapku. Alya mengagguk.

Dia terlihat imut dengan jeans hitam dan sweater pink, sedangkan aku memakai sweater merah bertudung kepala.

Aku berhenti di gedug agensi itu. Dan masuk ke dalam gedungnya.

Seorang bapak bapak berjas hitam mendekati kami.

"Alya Suryani?" tanyanya. Alya mengangguk.

"Ikuti saya" ucapnya. Kami mengekor dia.

Kami masuk ke satu ruangan. Ada seorang perempuan berbaju biru tua.

"Selamat pagi. Silahkan duduk" ucap Wanita itu berwibawa

"Casting sekarang" ucapnya sambil memberikan gitar padaku. Apa?

"Lagu apaan?" tanyaku.

"Bisa count on me?" tanyanya.

"Bruno mars? Bisa" ucapku.

"Yaudah" ucapnya.

Aku mulai memetik gitarnya dengan cara finger guitar.
Dia menyanyikan awalnya dan aku reffnya. Begitu sampai akhir dan dibagian sangat akhir kami bersamaan.

"Bagus. Dancenya?" ucap wanita itu menyalakan lagu.

Lagu Playing with fire. Kuharap Alya bisa. Kami disuruh ke bagian ujung dan dance disana.

Musik berakhir dan Lisa tetap dengan mukanya yang ekspresif dan aku berusaha mengimbanginya.

"Kalian diterima. Setiap setelah isya, kalian latihan buat debut pertama. " ucapnya. Kami saling tersenyum.

"Ini. Sebagai jaminan kalian tidak pindah agensi" ucapnya menyodorkan uang dalam amplop.

"Kalian boleh keluar. " ucap Wanita itu. Kami berdiri.

"Ah, Nathania. Kamu jadi leader dan Alya vokal, ada Ane buat rapper." ucap wanita itu.

"Baik. Terimakasih" ucapku. Wanita itu tersenyum lalu kami keluar.

"Kita diterima" ucapku senang dan memeluk Alya.

"Kamu telat sekolah nggak?" tanyaku. Alya melihat hpnya.

"Enggak kalo sekarang langsung pulang" ucap Alya. Aku mengagguk lalu kami pulang naik angkot.

Kami pulang dan masuk ke rumah lalu membuka amplop. Uang sebesar dua juta. Lumayan. Jadi masing masing sejuta.

"Jangan bilang bilang Axel. " ucap Alya.

"Kamu juga" ucapku. Alya mengangguk.

👖👖👖👖👖

Nathan pulang. Dia membawa seperti bet kelas dan logo sekolah beserta baju batik sekolah baru aku lihat.

"Kita sekolah di SMAN 1 *sensor*" ucap Nathan.

Izma [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang