×××
Boire Amour Cafe's
Deva membawa Adara ke sebuah kafe ala Perancis langganan dirinya untuk melepas penat.
Sebenarnya Deva sedikit ragu mengajak Adara ke tempat kesukaannya itu, sebab hampir semua yang dijual disana adalah minuman beralkohol favoritnya. Namun jika dilihat dari kondisi Adara, sepertinya wanita itu butuh tempat yang sedikit berbeda.
"Yuk," kata Deva, sembari melepas sealt belt.
"Saya mau no smoking area, ya," ujar Adara, memperingati. Deva mengangguk.
"Santai. Saya juga bukan smoker, kok."
Pernyataan Deva membuat Adara lega, setidaknya ia tidak harus berurusan dengan asap kematian yang sangat ia benci dari dulu. Asap sialan yang selalu saja membuatnya sesak napas.
"Kamu mau apa?" Deva menyodorkan sebuah buku menu pada Adara.
"Strawberry milkshake," kata Adara, cepat. Ketika melihat nama 'milkshake' tertera di sana, ia langsung girang bukan main.
"Miss, strawberry milkshake and vodka," ujar Deva, pada salah satu pelayan.
Ternyata ruangan tempat mereka berada sekarang jauh dari ekspektasi Adara. Ia awalnya skeptis pada tempat ini, namun setelah masuk dan merasakan suasananya, sepertinya Adara akan menyukai tempat ini. Dengan alunan musik klasik dan pengharum ruangan beraroma lavender favoritnya.
"Saya tahu kenapa kamu sangat menyukai tempat ini," ujar Adara, ia menerawang sekeliling.
"Kenapa?" Deva menoleh.
"Tempat ini tenang. Seorang pengacara pasti butuh tempat dan suasana yang tenang agar pikirannya tetap stabil saat memeriksa dokumen kliennya," kata Adara, santai.
"Exactly!! Kok kamu tahu?" Deva memberikan milkshake strawberry pada Adara, sekaligus menuang vodka pada gelasnya.
"Nebak aja," jawab Adara, singkat.
Alunan musik klasik kembali mengambil alih diantara mereka. Baik Adara maupun Deva sama-sama terdiam, hanyut dalam pikirannya masing-masing.
"Kamu merasa hidup kamu terlalu datar, nggak?" tanya Deva. Ketika ia memikirkan topik apa yang akan dikeluarkan, hanya pertanyaan itu yang muncul dipikirannya.
Adara berpikir sebentar. "Sometimes."
Ella bahkan sering berkata bahwa hidup Adara itu kelewat santai.
"Kelihatan dari wajah kamu. Terus cara kamu menyiasati kedataran itu?" Deva bertanya lagi.
"Hmm, I don't know. Maybe read a book atau hunting milkshake yang ada di Jabodetabek," jawab Adara, disusul tawa dua orang berbeda jenis kelamin itu.
Deva tak dapat menahan tawa. "Kamu unik juga. Andai masalah bisa terlupakan hanya dengan minum milkshake atau vodka."
"Mungkin aku nggak pernah ketemu kamu," lanjut Adara.
Deva tersenyum. "Dar, kamu pernah having sex?"
Adara terkejut. Memang benar, pria manapun otaknya tidak pernah jauh-jwuh dari mesum. Astaga! Ingin sekali Adara tampar pipi pengacara itu memakai botol vodka-nya.
Melihat ekspresi Adara yang berubah datar membuat Deva cepat-cepat mengklarifikasi ucapannya.
"Maksud aku, kita itu kan sudah sama-sama dewasa. Jadi kupikir pembahasan yang tepat untuk kita adalah itu. Sorry to say, Dar." Deva merasa canggung luar biasa. Ingin sekali ia terjun ke dari gedung ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You ✅
RomansaKeduanya telah melewati batas takdir. Deva dan Adara harusnya hanya terlibat dalam hubungan pekerjaan, tetapi rasa penasaran membawa mereka berjalan lebih jauh hingga melibatkan perasaan. Tak mudah untuk bertahan kala masalah terus menghadang. Akank...