Dunia Milik Shansak Yang Lain Ngontrak

23

Beberapa hari terakhir ini Shania sering merasa curiga pd suaminya, pasalnya akhir-akhir ini Sakti memiliki kebiasaan baru yg menurut Shania agak aneh.

Seperti yg terjadi pagi ini sebelum Sakti berangkat ke kantor.
Shania sudah menunggu nya dibawah untuk sarapan tapi Sakti tak kunjung muncul juga.
Shania lalu menyusul nya ke kamar karena dirasa Sakti sudah terlalu lama jika hanya sekedar untuk menyiapkan keperluannya pergi ke kantor"

"Sayank, kamu ngapain? dari tadi ditungguin bukannya turun?" Shania bertanya pd suaminya saat memasuki kamar.

Sakti sedikit gugup seperti tersangka yg terciduk( 😂😂 )
"Ha?"
"Ehh enggak kok, gak ngapa-ngapain"

"Gak ngapa-ngapain kok lama banget?"

"Iya, emang gak ngapa-ngapain" Sakti terlihat salting saat menjawab pertanyaan Shania

"Tadi dibantuin gak mau, katanya gak usah, ini sekarang malah lama banget"

"Iya, ini udah selesai kok" masih sedikit gugup Sakti menanggapi istrinya

"Kamu tuh ada yg dirahasiain ya dr aku?" tanya Shania mulai terang-terangan merasa curiga.

"Rahasia apa sih?!"
"Aku gak ada rahasia apa-apa ya.!!" nada suara Sakti yg sedikit tinggi dr biasanya membuat Shania kaget dan semakin curiga

"Kalau gak ada apa-apa kenapa kamu ngomong nya kaya gitu?"
"Kamu gak pernah bentak aku kalau bukan karena aku punya salah" suara Shania terdengar sedikit bergetar seperti ingin menangis

"Sayank, aku gak maksud kaya gitu..."
"Maafin aku ya..."
Sakti yg menyadari dirinya telah berbicara terlalu keras merasa menyesal

"Kamu tuh dr kemarin aneh tau gak aku perhatiin"
"Kamu beda, kamu berubah"

"Aneh apa sih, aku biasa aja kok"
"Aku biasa aja gak ada yg berubah.!!"

"Tuh kan, kamu tuh ngomong nya nyolot lagi"
"Aku yakin kamu tuh emang ada yg disembunyiin" kini mata Shania mulai berkaca-kaca

"Gak ada yg aku sembunyiin Shania, aku biasa aja gak ada yg berubah" Sakti mulai kesal karena terus-terusan dituduh

"Kamu punya perempuan lain kan?"
"Ngaku.!!"

"Ha?"
"Ini kamu apa-apaan sih?"
"Gak masuk akal tau gak"

"Halah, kamu tuh gak usah nyangkal, dr kemarin aku tuh udah perhatiin kamu, kamu jadi sering ngaca.

"Apa hubungannya ngaca sama punya perempuan lain? Ini sama sekali gak nyambung"

"Ya jelas ada, ini tuh ada hubungannya"
"Kamu sering ngaca buat bikin perempuan itu makin suka sama kamu, iya kan?"

"Aarrgghh... Kamu nih makin ngaco tau gak?!"
"Udahlah aku pergi dulu, keburu siang bisa telat"

"Ya dari tadi yg bikin lama tuh siapa?"
"Kamu sendiri yg lama-lamain terus sekarang kamu telat mau nyalahin aku?"

"Aku gak nyalahin kamu Sayank, kamu kenapa sih marah-marah gak jelas kaya gini?"

"Kamu tuh yg gak jelas.!!"
Shania kemudian diam.
"Kamu kenapa ke kantor wangi banget?" tanya Shania beberapa saat kemudian, karena menyadari jika Sakti pagi ini wangi nya tidak seperti biasa.

"Shania, kamu tuh lama-lama gak masuk akal ya, segala wangi kamu bahas"

"Kamu kenapa manggilnya nama aku aja, kenapa gak manggil Sayank kaya biasanya?" kini air mata Shania sudah benar-benar menetes

"Ha.??!!"
"Aku manggil nama juga salah?"
"Ya Tuhan.... Aku salah terus ya dr tadi."
"Emang apa salahnya aku panggil nama kamu, nama kamu emang Shania kan?"
"Kecuali aku panggil kamu Tukiyem, Juminten, Paijah, baru kamu marah"