Saat ini Inuyasha sedang terpaku menatap kearah kanvas miliknya, entah mengapa hatinya merasa begitu gelisah saat melihat lukisan yang baru ia buat.
" Siapa mereka??" tanya Inuyasha dengan nada yang lirih.
Deg....Degh....Degh...
.
." Inuchan jangan berlari - lari nanti bisa jatuh sayang" terdengar suara perempuan lembut mulai mengalun di kepalanya .
.
.
.
.Kemudian bayangan samar wajah perempuan yang tersenyum lembut sambil memeluk tubuh kecil seorang anak .
" Akh kepala ku sakit" gumam Inuyasha sambil menyengkram surai hitam miliknya.
.
.
." Sayang , dengarkan Otousama hm??!, Niichan sama sekali tidak membenci mu jadi kau tidak boleh menangis"
" Kau adalah harta yang paling berharga dalam kehidupan kami" ucap tiga orang dewasa pada seorang bocah kecil .
..
.
Dua diantaranya terlihat seperti perempuan berbeda surai walaupun wajahnya tampak samar.
" Hiks...hiks...sakit apa yang terjadi?? Siapa mereka?? Arrrghh Kaachan touchan toolong Inu" isaknya kecil sambil berjalan kearah pintu keluar ruang Naraku dengan tertatih - tatih.
Kemudian karna merasa pusing Inuyasha pun berpeganggan pada meja kerja milik Sang Ayah dan tanpa sadar malah menyenggol sebuah gelas berisi Air hingga jatuh.
" Prangkk" bunyi gelas jatuh.
" Ugh " Karna kepalanya tanpa sadar tubuhnya oleng kebelakang dan menginjak pecahan kaca membuat kakinya berdarah.
" Akh.. saakit hiks...hiks" tangis Inuyasha lagi.
Kemudian ketika ia melihat kearah kaca yang sekarang digenangi darahnya entah mengapa Tubuh Inuyasha mulai bergetar ketakutan .
Di otaknya bermuncullan Gambar samar yang buram tampak memenuhi otaknya.
..
.
.
.
.
" Astaga remnya bolong bagaimana ini??" teriak seorang pria bersurai perak dengan wajah yang samar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Salah Ku Aniki ( kelanjutan). Hiatus
Fiksi Penggemarkelanjutan dari cerita yang judulnya sama. aku sengaja buat baru habis yang pertama susah banget saat mau publisinnya .. kadang harus gulang 12 kali baru bisa . cerita ini langsung lanjut ke chap 6 bagi yang mau baca chap 1-5 baca di cerita sebelumn...