“Keynal dan Veranda bertengkar lagi?”
Melody mengangguk menanggapi pertanyaan Rendy.
“Dan Keynal akan ke Jepang? Apa mereka akan bercerai?”
Melody diam, namun tak lama Melody tampak nyengir tidak jelas.
“Hey ada apa sama kamu? Hubungan mereka sedang kacau kamu malah tersenyum. Lagipula kenapa kamu disini? Kamu harusnya menemani Veranda” ujar Farish heran akan sikap Melody yang tampak tenang-tenang saja.
“Nanti kamu juga tau. Veranda juga butuh waktu sendiri, bukan?” jawab Melody asal.
⭐⭐⭐
Tangan Veranda tampak bergetar. Dia ragu untuk menghubungi Keynal disebrang.
Apa dia pantas melakukannya?
Apa dia terkesan tidak tahu malu jika menelpon Keynal setelah semua yang dia lakukan padanya?
Tapi, sungguh Veranda tak sanggup untuk menahan dirinya.
Dia butuh Keynal, dia butuh suaminya. Demi apapun, dia butuh semua yang selama ini Keynal berikan padanya. Pelukan, ciuman, rayuan dan sebagainya.
Baiklah, Veranda takkan ragu lagi. Masa bodoh dengan harga diri. Yang pasti dia harus menuntaskan kegalauan hatinya dan meminta maaf pada sang suami.
Perlahan tapi pasti, Veranda mulai meraih ponselnya. Menunggu dengan hati gelisah.
⭐⭐⭐
“Tuan, anda yakin akan pergi sekarang?” tanya Boby dengan wajah ragu.
Keynal menghela nafas berat. Tentu saja tidak! Boby pura-pura tidak paham atau memang bodoh? Memang enak meninggalkan wanita yang kita cintai? Tapi terserahlah, Keynal lebih memilih diam. Keynal merasa membuang energinya dengan percuma jika harus meladeni Boby.
“Berapa lama lagi pesawatnya berangkat?” tanya Keynal mengalihkan perhatian.
“Eumm.. sekarang tinggal tujuh menit lagi” jawab Boby cuek namun berbanding terbalik dengan Keynal yang gugup. Duh, kenapa hatinya ini? Terasa ada yang mengganjal terus dari tadi…
“Apa sekarang saja kita masuk? Sudah ada pemberitahuan tadi” tanya Boby. “Atau kita batalkan saja? Saya rasa tuan Wu akan mengerti, bukankah meetingnya seharusnya satu minggu lagi?”
Keynal diam. Dia benar-benar tak ingin pergi. Tapi mau bagaimana lagi, istrinya sendiri tak menginginkan kehadirannya di sisinya. Dia bahkan takut dan memandang rendah dirinya. Sungguh ironis.
“Tidak, kita berangkat sekarang… ayo” ujar Keynal menetapkan hatinya setelah cukup lama terdiam. Membuat Boby menghela nafas. Tuannya ini… kasihan sekali.
Tiba-tiba saja Keynal berhenti. Membuat Boby ikut berhenti. Boby menatap heran Keynal yang telah merogoh ponselnya dari dalam saku dan tampak terkejut sendiri.
“Tuan, ada…”
Keynal langsung menaikkan satu tangannya. Mengisyaratkan agar Boby diam.
“Halo?” jawab Keynal lembut. Membuat Boby mengernyit. Biasanya hanya pada Veranda saja Boby bisa selembut itu. Tapi ini? Sepertinya tidak mungkin istri atasannya itu yang menelpon mengingat pertengkaran mereka kemarin.
“……………”
“Dimana?”
“……………”
“Baiklah, tunggu sebentar ya? Aku juga mencintaimu….”
Boby langsung tersentak. Tidak mungkin kan Keynal selingkuh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Obsession 🔞
Romance21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. - Vampire Limited Edition