CHAPTER 05 : Bubbles

10.2K 826 112
                                    

Kedua tangan Ahra mendarat diatas punggung lebar Sehun, kedua jemarinya mencengkram kaus abu-abu yang dipakai laki-laki itu.

.

Ciumannya di leher Ahra semakin intens, kali ini Sehun mulai menghisap pelan dan membuat tanda kemerahan di leher putih Ahra.

.

Desahan demi desahan semakin mengalun merdu.

.

Sial.

.

Bagaimana mungkin Sehun tau kalau leher adalah bagian paling sensitif di tubuhnya?

.

"Tunggu-Sehun-"

.

"Sstt.." laki-laki itu menahan tangan Ahra yang bermaksud mendorongnya menjauh untuk tetap berada diatas sofa. "Aku suamimu. Dan aku menginginkanmu. Kita sudah sepakat untuk itu," dia kemudian berbisik, membuat pipi Ahra berubah warna menjadi merah padam.

.

"Tapi-Sehun," kalimat Ahra terhenti kemudian saat Sehun menegakkan tubuhnya, meraih kedua sisi kaus tipis yang di pakainya dan menariknya melewati kepala dan lengannya, lalu melemparnya ke sembarang arah di ruangan itu.

.

Pipi Ahra semakin memerah.

.

Oh Astaga. Bisakah kalian lihat semua otot itu?

.

Bisakah kalian melihat bagaimana setiap inchi otot di tubuh laki-laki itu ikut bergerak seiring dia melepaskan kausnya itu?

.

Dan-bisakah kalian melihat bagaimana wajah Ahra saat ini? Merah padam, tapi tidak sanggup untuk mengalihkan tatapannya dari pemandangan indah di depannya ini.

.

"Aku tebak kau menikmati apa kau lihat," Sehun berucap saat dia kembali merendahkan tubuhnya, menyatukan bibirnya dengan bibir merah Ahra. "Aku juga, sayang. Aku juga menikmati pemandangan di depanku saat ini. Indah sekali," Sehun berbisik kemudian, membuat Ahra semakin bersemu merah saat ini.

.

Saat tangan laki-laki itu mulai merambat memasuki crop-top yang dia pakai, Ahra terkesiap. Hanya satu usapan lembut diatas payudaranya yang mash tertutup bra, tapi dia mulai bergetar oleh antisipasi karena itu.

.

Sehun tertawa rendah melihat reaksi yang ditunjukkan Ahra. "Relax, sugar. Apa kau belum pernah melakukan ini sebelumnya?" laki-laki itu bertanya kemudian.

.

Ahra mendongak, menatap kedua matanya. Lalu dengan suara lirih dia menjawab, "Aku.. aku punya lima mantan pacar saat kuliah," katanya.

.

"What?!" Sehun melepaskan ciumannya diatas leher Ahra. "Lima, kau bilang?" alisnya bertaut tidak suka. "Dan kau sudah pernah melakukannya dengan mereka semua?!" dia bertanya lagi, dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya.

.

"Apa?! Tidak!" Ahra balas menyentaknya dengan jengkel, tapi kemudian pipinya kembali bersemu merah. "Hanya.. satu. Yang terakhir. Saat itu kami mengadakan pesta kelulusan dan aku bahkan tidak tau bagaimana persisnya itu terjadi karena aku sangat mabuk dan-"

.

Kalimat Ahra terhenti saat Sehun meletakkan jari telunjuknya di depan bibir perempuan itu. "Cukup. Aku tidak ingin tau bagaimana detailnya. Lagipula.." pandangan Sehun kembali menelusuri tubuh Ahra, dan berhenti sesaat tepat pada payudaranya yang masih tertutup bra berwarna maroon karena atasannya sudah disibakkan keatas oleh Sehun. "Lagipula itu wajar. Aku malah akan terkejut kalau kau masih perawan. Maksudku-"

Oh Sehun's Bride • osh [ R/18+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang