Disclaimer: Tsukiuta (c) Tsukino Production
Warning: AU, BL (?), typo, bahasa gaul, OOC. Don't Like, Don't Read! ;)
Summary: [Arata x Aoi] Waktu adalah salah satu hal yang tidak bisa dihentikan, ya? Arata ingin menikmati saat-saat seperti ini lebih lama. Bagaimana, apa kau sudah bosan bersamaku? My love only grows stronger.
Written for self satisfaction. Nonprofit purpose.
XoXo-XoXo-XoXo
a/n:
1] Inspired from Tsukisute black vers 2.
2] Aoi dan beberapa chara lainnya bisa dibayangkan fem! atau mpreg, atau omegaverse.
XoXo-XoXo-XoXo
Fleeting © Kiriya Arecia
XoXo-XoXo-XoXo
Arata selalu tidur dengan sangat nyenyak. Dan susah dibangunkan.
"Arataaa!"
"Ya, ya, aku dengar~" Arata membuka matanya karena Aoi sudah berkali-kali membangunkannya. "Aku bangun kok."
"Kau selalu begitu. Aku harus membangunkanmu berkali-kali. Padahal tirai sudah ku buka dan selimut sudah kusingkirkan." sosok blonde itu berkacak pinggang, terlihat lucu dengan apron biru yang dipakainya setiap pagi. Sedikit lecek, mungkin Arata perlu membelikan yang baru.
Ahh... ini ucapan yang selalu Arata dengar tiap pagi. Syukur saja suara Aoi merdu. Yah, walaupun intonasinya lebih bagus saat mendes—
Jtik!
"Pagi-pagi begini, pikiran kamu udah gak benar pasti." Jentikan dilakukan pada dahi Arata.
"Fufufu, sasuga Aoi."
"Aku tidak minta di puji!" Aoi menghela napas. "Cepat cuci wajahmu. Anak-anak sudah siap di meja makan."
Rutinitas pagi yang selalu sama. Arata selalu memulai paginya seperti ini.
"Pagi, tou-san." Hajime—anak sulung melontarkan sapaan kalem ketika dia tiba di ruang makan.
"Ohh, sudah rapi." Arata menepuk-nepuk kepala Hajime. "Selamat pagi juga."
"Ya, tou-san aja yang bangunnya selalu telat, ya kan?" Aoi mengambilkan sendok untuk si bungsu yang masih berumur lima tahun.
"Kalah dengan Haru, ya?" Haru mengacungkan sendoknya.
"Iya. Kalah!" Aoi mengiyakan.
"Yaa~ tou-san kan kerjanya di rumah. Jadi gak perlu bangun pagi, dong."
Semua lirikan mata tertuju padanya, namun Arata dengan santai menikmati sarapan pagi buatan kesayangannya.
"Makanya, kalau mau santai juga, Hajime bisa memilih jurusan desain grafis nantinya. Biar keren seperti tou-san!"
Hajime menatap sang ayah, lalu menatap ibunya. "Kaa-san lebih keren sih."
"Ehh..."
"Hehe, arigatou." Usapan lembut mendarat di surai kehitamannya dari sang ibu.
Hajime tersenyum sungkan, menunduk seraya melanjutkan sarapannya.
"Ahh, kawaii na..." Arata menikmati paginya yang seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fleeting
Fanfiction[Tsukiuta Fanfiction] [Arata x Aoi] Waktu adalah salah satu hal yang tidak bisa dihentikan, ya? Arata ingin menikmati saat-saat seperti ini lebih lama. Bagaimana, apa kau sudah bosan bersamaku? My love only grows stronger.