16 - good bye! [END]

1.7K 179 30
                                    

《play mulmed》

rintik hujan mengguyur tempat pemakaman itu. menyisakan bunyi cipratan-cipratan dari satu daun ke daun yang lain. seorang gadis berikat satu itu hanya bisa menunduk sambil melihat batu nisan di depannya.

air matanya turun beserta air hujan yang mengalir dari kepala turun ke wajahnya. badannya bergetar, tapi dia masih kuat untuk berdiri.

hari ini akan selalu dia kenang selamanya. kehilangan seseorang yang berarti itu sangat berat, apalagi orang itu hadir hanya sebentar.

"van, lo bisa sakit kalo trus berdiri di situ."

"kalo lo mau ninggalin gue ya udah gak papa. lo duluan aja."

"lo pulang gue juga pulang."

vanya memejamkan matanya lama. berusaha untuk mencoba tenang kembali sebelum tersenyum untuk megikhlaskan orang yang sudah tenang di sana.

"lo harus segera pulang van, pesawat lo empat jam lagi berangkat."

"masih lama."

"ya trus lo mau lama juga di sini?"

vanya mendengus,"bisa gak sih lo diem gitu, mark. iya gue tau sebentar lagi gue pergi. lo juga pergi kan?"

mark tersenyum,"jangan sedih, sekarang dia udah tenang di sana. kali lo sedih itu bikin-"

"gak usah dijelasin." vanya cemberut.

perasaan mark masih seperti dulu. masih menyukai vanya yang apa adanya. mark tidak suka melihat vanya sedih seperti sekarang ini. vanya bagaikan matahari buat mark, jadi jika matahari itu hilang mark pasti akan merasakan hidupnya gelap tanpa ada penerangan apapun.

tapi mungkin vanya sekarang akan sulit di jangkau untuk mark. karena hati vanya sudah berubah, bukan mungkin dari dulu perasaan vanya tetap seperti itu.

masih menyukai seorang lucas, mantan teman masa kecilnya.

"lima menit lagi kita pulang."

"nggak, sekarang aja."

"lo yakin?"

"gue juga takut kalo terus-terusan di sini."

mark tersenyum,"yuk."

uluran tangan mark membuat vanya terdiam. tapi vanya tetap menerima uluran mark sambil tersenyum.

"mungkin kalo ada waktu kita bisa kembali ke sini mark."

"lo nanti gamon."

"kagak kok."

"beneran?"

"ih kok gak percayaan gitu sih?"

"hahaha, iya iya. nanti kita bakal di sini seminggu. siapa tau lo bakal kangen."

vanya menghela nafas pelan,"mark makasih ya."

"pelan-pelan aja van, lo pasti bisa."

"kapan-kapan deh gue ajak foto-foto di taman sakura."

"loh harusnya gue yang ajak elo. gue kan cowok."

"ah bodo amat, mau cewek kek cowok kek. yang penting udah berani ngajak duluan."

"iya iya, gue mah selalu kalah kalo adu mulut dari lo."

"kagak. itu karena lo bingung mau jawab apa, jadi lo cuma milih jalan ngalah. itu udah prinsip lo dari dulu."

"iya kah?"

vanya melirik malas ke mark, sampai dia ingat tentang beberapa jam keberangkatannya.

"gue udah gak sabar deh mark."

noтeѕ, - lυcaѕTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang