Ayo baca!Laily menunggu handphone nya berdering setelah Arka pergi kira-kira 24 jam. Ia menatap boneka panda kecil itu dengan wajah yang murung.
"Ka! Lo udah sampe ato belum? Gue kangen!!"
Handphone Laily seketika berdering keras. Bukan sebuah panggilan suara melainkan panggilan video dari sang pujaan hati.
Laily mengangkatnya, dan terlihat wajah Arka yang tersenyum kearahnya.
Laily menangis. Tangisan sedih namun juga bahagia.
"Hei! Jangan nangis dong!" Belai Arka
"Ga! Gue cuma seneng Lo udah sampe disana!" Kata Laily agak tersendu
"Gimana disana? Aman-aman aja kan?" Tanya Laily
"Cuaca lebih dingin daripada Indonesia! Hehe..gue udah sampe diasrama! Asing banget lho disini!" Curhat Arka
"Lo kan gampang bergaul! Udah tenang aja! Bentar lagi cewek-cewek Eropa bakalan deket banget sama Lo tuh!" Goda Laily yang tangisannya terhenti
"Deket ga papa, tapi sayang Masi tetep sama Lo kok! Gue janji balik dari sini gue bakalan ngelamar Lo!" Arka to the poin
"Masalah itu pasti gue tunggu deh! Nanti kalo kita udah sukses, kita bakalan sama-sama lagi ya!" Laily melihatkan senyum terpaksanya
"Ka! Gue kangen!!!" Laily cemberut
"Sabar ya! Kita jalanin aja dulu! Nanti pasti bakalan terbiasa!"
Laily setuju dengan apa yang dikatakan Arka, setiap hubungan pasti ada keluk beluk nya. Saat ini yang harus dilakukan Laily hanya bersabar dan berusaha untuk membantu semaksimal mungkin.
Diatas bantal, Laily melihat boneka beruang itu seperti menatapnya. Ia meraih boneka itu dan memperlihatkannya kepada Arka.
"Liat nih! Si Nano cemberut liat Lo pergi!" Cetus Laily
"Eh iya ya! Hehe..! Laily, gue mohon doa disana ya! Moga aja abis pulang dari sini gue bisa nyandang gelar S2!"
"Itu pasti Arka! Lo jaga diri baik-baik ya! Jangan coba-coba nyari pacar baru disana! Suka boleh! Tapi sayang tak boleh! Oke!! Selamat malam Arka! Gue sayang sama Lo!" Laily berdecak
"Siap bos! Inget ya, kalo kangen sebut aja nama gue tiga kali! Trus cubit pipinya Nano!" Mata Arka mulai berkaca-kaca
"Bye! Assalamualaikum!"
"Waa'laikumsalam!" Vc ditutup
"Nano! Lo jadi Arka kecil gue ya untuk sementara!" Laily memeluk boneka itu
Laily terlelap sembari memeluk Nano dengan erat.
.
Bulan berganti menjadi matahari. Laily kedatangan mood yang bagus. Hari ini nampaknya Laily sangat bahagia walau sedikit sedih.
Ia membawa Nano ke sekolah. Entah apa yang terlintas dipikirannya pagi itu sampai-sampai ia mau membawa boneka kecil itu.
"Pagi-pagi udah pacaran aja ya, kalian!!" Cetus Laily ketika mendapati Aerlyn dan Dion yang sedang bercumbu
"Lo mau juga? Sini aja!" Sahut Dion
"Ga! Ga minat banget gue ama Lo! Mending nungguin Arka!" Balas Laily dengan santainya
"Udah, mending bikin pr Sono! Pasti belum buat kan?" Terka Aerlyn
"Hehe..Lo tau aja!" Laily menggaruk tengkuknya "pinjem buku Lo dong!!" Sambungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me [End]✓
Teen Fiction(CERITA BELUM DIREVISI) Cek n enjoy to story'😋 Yang jelas takdir gue buruk, bertemu dengan pria cacat mental dan bahkan gue harus menyebutnya sebagai ayah, yang benar saja? Hidup gue dulu berjalan baik bagai sebuah dongeng, tapi sekarang semua tera...