Save Me

1.9K 359 43
                                    

Jungkook membawa tubuh lemah Yerim masuk ke dalam tempat tinggalnya. Ia sengaja menggunakan kemampuan teleport di saat yang cukup genting seperti saat ini. Beruntung, dua lelaki fans berat dari The Velvet -- Hoseok dan Taehyung-sedang pergi entah kemana. Jungkook tidak dapat membayangkan reaksi keduanya saat melihat salah satu pesulap idola mereka dibawa pulang ke istana mereka oleh Jungkook. Dan lagi, sudah dapat dipastikan berbagai macam pertanyaan akan dilemparkan dua orang itu untuk mengintrogasi dirinya. Demi air dan minyak yang tak akan pernah bisa menyatu Jungkook benci jika harus menjawab semua pertanyaan itu.

Bisa dikatakan Jungkook bersyukur dengan ketidakhadiran dua orang itu dirumahnya. Dimana pun mereka berada sekarang. Jungkook tidak peduli. Yang ditangkap oleh netra hitam Jungkook saat melintasi ruang santai adalah Jimin yang sedang menonton televisi.

"Jungkook? Kau dari ma-" perkataan Jimin menggantung melihat saudaranya pulang dengan seorang gadis di tangannya. Apalagi, gadis itu tak sadarkan diri. "Apa yang kau lakukan? Kenapa kalian berdua basah dan ..."

"Tutup mulutmu, Jim. Jangan berisik atau kau akan mengganggunya," Jungkook sedang tak ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol. 

Bukan Jimin namanya jika ia diam karena perkataan Jungkook. Ia kesal karena Jungkook terkesan tak sopan padanya. "Apa kau gila membawa gadis ke sini? Bagaimana jika dia tau siapa kita dan menyebarkannya ke dunia luar kalau kita penyihir?"

"Akan ku pastikan itu tidak akan terjadi karena aku tak akan membiarkannya," Jungkook menaiki tangga. Jimin tak berhenti sampai disitu. Ia mengikuti langkah Jungkook yang berjalan menuju kamarnya. Jimin sangat penasaran siapa gadis yang dibawa Jungkook.

"Eh?" Jimin terkejut melihat siapa yang di tidurkan Jungkook di tempat tidur ketika mereka sudah sampai di kamar Jungkook. "Dia bukankah si topeng ungu? The Velvet?"

Jungkook hanya mengangguk membalasnya. Sudah dikatakan bukan kalau Jungkook type pria yang tidak suka bicara banyak dan lebih suka bertindak.

"Apa yang terjadi?" Jimin mulai memandang kasihan pada gadis yang dipenuhi luka disekujur tubuhnya. Tak lupa juga dengan pelipis Yerim yang tergores dan terus mengeluarkan darah. Sejenak, Pikirannya melayang pada si topeng kuning yang ia incar. Apa dia akan baik-baik saja?

"Ada yang berusaha mencelakainya. Kau lihat saja di video yang sudah tersebar,"

"Apa ini ada hubungannya dengan topengnya yang terbuka waktu pertunjukan terakhir mereka?"

Jungkook terlihat berpikir sejenak, "memang apa hubungannya?" tanyanya balik pada Jimin.

"Sedikit cerita yang ku dengar dari Hoseok, Velvet itu bertanggung jawab penuh atas tertangkapnya beberapa komplotan penjahat yang suka menguras uang negara. Mungkin untuk alasan itulah mereka selalu memakai topeng saat pertunjukan agar tidak ada yang mengenal mereka,"

"Jadi maksudnya topeng yang terbuka kemarin adalah celah untuk membalaskan dendam pada mereka, tapi bukankah para penjahat itu sudah mendekam dipenjara?" untuk pertama kalinya Jungkook mau berbicara banyak membuat Jimin sedikit takjub.

"Ya tapi belum semuanya, Kook, yang lain masih berkeliaran diluar sana,"

"Ya sudah kalau begitu keluarlah, aku harus menyembuhkan gadis ini dengan kekuatan healingku kecuali jika kau mau membantuku memberikan kekuatanmu," usir Jungkook kembali bersikap menyebalkan.

Jimin tak menggubris perkataan Jungkook. Persetan dengan membantu saudaranya untuk meminjamkan kekuatan healingnya, Jimin memilih menghilang dari pandangan. Jungkook tak terkejut. Jimin pasti menggunakan kemampuan teleportnya dan pergi entah kemana. Jungkook juga tak peduli. Ia juga tak sungguh-sungguh meminta bantuan Jimin. Tak ada Jimin-pun, ia bisa merawat gadisnya sendiri. Tunggu. Gadisnya? Ya, Jungkook menganggapnya demikian.

Moonlight MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang