PROLOG : TERBANGUNNYA PUTRI TIDUR

4 0 0
                                    

Dunia itu memanglah tak adil
Warna Putih selalu dianggap sebagai hal baik,suci dan bersih
Sedangkan hitam selalu dipandang sebelah mata sebagai warna berlatar belakang keburukan dan hal negatif.
Dunia pun tak seindah susunan warna pelangi yang datang menghampiri dan menghibur kesedihan sang awan setelah menangis menitihkan air hujan.

Abu, warna itulah yang paling tepat melukiskan kisah dan kenangan tentang masa hidupku ini. Namaku adalah Farisha Adelia Wijaya aku adalah seorang putri yang berasal dari keluarga yang serba berkecukupan dan bergelimang harta. Sangatlah sulit bagiku untuk menerima dan mengakui bahwa gelar Wijaya dalam keluargaku adalah gelar terbaik Dimata masyarakat, faktanya aku malah terkesan jijik dengan nama wijaya. Keluarga ku tidaklah seharmonis seperti ekspetasi masyarakat. Yang ada hanyalah keluarga yang berantakan, "bangsat" itulah kata yang cocok untuk keluarga Wijaya. Aku memiliki kembaran bernama Vanessa Adelia wijaya, bagiku dia adalah seorang yang selalu memahamiku pada setiap situasi dan kondisi, sungguh aku merasa beruntung memiliki kembaran seperti Vanessa.

Namun, semua itu bagiku sudahlah sebatas memori yang tidak bisa diulang dan ku dapatkan kembali.
Pada umur ku yang masih 19 tahun ini aku sudah tidak bisa apa apa lagi, sudah rusak masa depanku akibat seorang "bajingan" yang pergi meninggalkan luka tak berbekas pada diriku ini. Ya aku sedang mengandung anak buah dari cinta palsu yang kami jalani selama ini, aku pun masih teringat jelas bagaimana ini semua bisa terjadi.

To be continued...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bayangan Dalam KacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang