(5) Pulang bareng

10 0 0
                                    

"Njay! Ngeselin amat tu guru! Gak ngerasain gimana capeknya, bisanya nyuruh doang!" Gerutu Nova dengan tangan yang masih memegang pel.

"Dihh, lo baru tau tuh guru ngeselin? Kemana aja lo? Kutub utara? Kutub selatan? Diakhirat?" Sentak Delon.

"Heh gue belom mati babi!"

"Yang ngatain lo mati siapa?" Jawab Delon sembari memberesi alat yang digunakannya untuk membersihkan ruang guru. Delon dan Nova telah menyelesaikan hukuman mereka.

"Udah udah, gak usah berantem Nov, Lon." Suara Shelva tersebut seketika menghentikan perdebatan antara Delon dan Nova.

"Iya iya. Hm Shel, lo pulangnya naik angkot apa dijemput?" Tanya Nova

"Naik angkot Nov. Kenapa emang?"

"Gue anterin aja ya Shel. Sebagai tanda terimakasih lo udah nemenin gue. Coba kalo lo gak nemenin gue, gue bersih-bersih cuma berdua sama si Delon kutukupret."

"Shelva pulang bareng gue aja. Lo pergi sana!" Usir Delon tiba-tiba.

"Weh, siapa lo ngatur-ngatur?" Jawab Nova ngegas.

"Ya gakpapalah, orang gue pengen pulang bareng Shelva." Balas Delon tidak mau kalah.

"Huhh! Gimana Shel, lo mau pulang bareng siapa ni? Bareng gue atau bareng Delon? Masalahnya ini udah sore Shel, jadinya jarang ada angkot lewat" Kata Nova.

Iya sih Nova bener. Ini udah sore, bakalan sedikit dong angkot yang lewat. Atau malah gak ada angkot?!
Aduh gimana ni, gue pulang bareng siapa?
Kalau bareng Nova takut nyusahin, kalau bareng Delon takut ditanya macem-macem sama oma sama tante.
Batin Shelva.

"Shel, gimana? Kok lo malah bengong sih?" Tanya Nova yang sontak menghentikan lamunan Shelva.

"Mmm.." Jawab Shelva masih sembari berpikir.

Tetapi tiba-tiba mereka bertiga dikagetkan oleh suara HP Nova yang berbunyi. Sontak Nova langsung mengambil benda berwarna rose gold berlogo aple itu dari dalam sakunya.

"Halo, ada apa ma?"
..
"Ooh ya ma, Nova pulang sekarang."
..
"Walaikumsalam"
Panggilan itupun langsung terputus ketika sang penelepon telah mematikan teleponnya.

"Dari siapa Nov? Kok langsung panik gitu?" Tanya Shelva penasaran.
Delon? Ia dari tadi bermain mobile legend.

"Dari nyokap Shel. Duh Shel, maaf banget ya gue gak bisa nganterin lo pulang. Adek gue sakit soalnya." Kata Nova panik.

"Yaampun, gakpapa kok Nov. Lo pulang aja, semoga adek lo cepet sembuh ya." Balas Shelva dengan seutas senyum dibibirnya.

"Tapi lo pulangnya gim—"

"Ada gue bego. Shelva pulangnya sama gue." Ucap Delon memotong omongan Nova.

"Gimana Shel? Mau gak?" Tanya Delon.

"Mm yaudah deh Lon. Gue mau." Jawab Shelva agak ragu.

"Yaudahlah. Lon, gue titip Shelva ya. Awas kalau sampe Shelva kenapa-kenapa atau gak sampe rumah dengan selamat. Besuk lo gak bakal selamat dari gue." Ancam Nova, tetapi tidak dihiraukan oleh Delon.

"Yaudah ya gue pergi Shel. Bye." Ucap Nova sambil berlari pelan meninggalkan Shelva dan Delon di ruang guru.

"Bye Nov. Hati-hati" Jawab Shelva sambil tersenyum kecil melihat ulah sabatnya itu.

Dan sekarang di ruang guru hanya ada Shelva dan Delon. Suasana yang sangat canggung menyelimuti mereka berdua.

"Ayuk Shel keparkiran!" Ajak Delon kepada Shelva sembari memecah keheningan diantara mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VaDeloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang