#4. kamu satu-satunya hal yang ingin kusentuh

3.3K 414 34
                                    

"Akan tiba waktunya, ketika akhirnya kau menyadari bahwa move on adalah hal paling menyakitkan yang baik untuk dilakukan."
-Rintik Sedu.





...








"Kageyama..."

"Kaageyama..."

"Kageeyama..."

"Kageyaamaa..."

"Ka-ge-ya-ma..."












Sakit, tapi tenyata obatnya tidak sulit kutemukan. Melihat senyummu, membuat rasa sakit itu pun sirna.











"Apa?!" Kageyama memutar tubuhnya setelah menyerah mendengar panggilan dari Hinata.

"Hehehe..." tapi yang bersangkutan malah tertawa dengan wajah tak berdosanya. Akhirnya Kageyama kembali membalikkan tubuhnya dan melangkah menjauh.

Namun Hinata segera mengejarnya dan berhenti tepat di depan tubuh tinggi milik Kageyama.

"Kageyama, dengar dulu." Hinata merengek, matanya berkedip-kedip manja, dan dia menyatukan kedua telapak tangannya untuk memohon.

"1 menit." Ucap Kageyama singkat, padat, dan sangat amat jelas.

"Huh... oke..." Hinata memejamkan matanya, sebenarnya Kageyama agak heran kenapa Hinata tidak protes ia hanya diberi waktu bicara selama 1 menit, tapi yasudahlah.

Hinata menarik napas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan.

"Kageyama...

... sukidayo."

Hinata memejamkan matanya kuat-kuat, takut dengan hasil yang akan dia dapat.

Dan ya, karna tak kunjung mendapat jawaban, Hinata akhirnya membuka matanya dan dia tidak melihat siapa-siapa di depan tubuhnya.

"Becandamu sungguh sangat membosankan." Ucap Kageyama tanpa menghentikan langkahnya yang membuat jarak antara dirinya dan Hinata semakin menjauh.

Hinata tidak beranjak dari tempatnya, dia kembali menarik napas dalam. Karena dia sudah berjanji pada dirinya sendiri, apabila Kageyama lagi-lagi tidak merespon ucapannya, maka Hinata akan menyerah.

Hinata tau, perjuangannya untuk menyatakan cinta pada Kageyama memang belum banyak, tapi tetap saja, meraih Kageyama adalah hal yang sulit, hal yang entah kapan bisa diraih Hinata.

Hinata tidak mengejar Kageyama, dia pergi ke arah yang berbeda. Tak lama, Kageyama membalikkan tubuhnya dan sedikit terkejut karena dia tidak mendapati sahabat berambut orangenya itu yang sesaat sebelumnya masih berdiri tak jauh dari sana.

Tanpa sadar, jantung Kageyama berdetak kencang. Kenapa? Seakan ada hal buruk yang akan datang.

Kakinya pun mulai melangkah maju, mengejar Hinata dengan kecepatan sedang, tapi Kageyama tidak menemukan Hinata.

Kemana?

"Hinata!!!" Kageyama berteriak sambil menggunakan kedua tangannya membentuk huruf o di depan mulutnya agar suara yang ia keluarkan semakin keras.

Tapi dia tidak mendapatkan apa-apa.

Lalu... Hinata kemana?

Ah, Kageyama lupa. Lupa sekencang apa kaki kecil Hinata bisa berlari.

Kageyama gelisah, entahlah. Seperti ada penyesalan dalam hatinya. Kenapa dia menjawab seperti itu tadi? Sungguh, Kageyama menyesal.

Tapi, pernyataan Hinata tadi memang mengejutkan untuknya. Bagaimana tidak, Hinata bilang bahwa dia menyukai Kageyama, tentu saja Kageyama terkejut.

MY aLNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang