pertemuan berikutnya

6.9K 35 0
                                    

Aku merasa tidak perlu ada yang di khawatirkan imam untuk menyuruhku harus berhati-hati sekali dengan taufan.  Taufan itu baik dan asik sekali. Beberapa kali taufan menelpon aku untuk menjelaskan lebih detail tentang rules pekerjaan yang dia tawarkan dua hari lalu.

Pada satu hari aku bertemu dengan taufan,  memang aku yang membuat janji dengannya untuk memberikan surat kontrak kerjaan ke dia. Di coffee shop aku kira dia sendirian,  ternyata dia sedang bersama kedua temannya enry dan ebri. Lagi-lagi aku gampang untuk dekat dengan orang baru,  yaa malam itu aku bercanda dan banyak ngobrol dengan teman-teman taufan. Kami juga bertukar sosial media instagram dan tentunya berkumpul dengan para laki-laki pasti yang dibahas gak jauh-jauh soal percintaan.  Tepat jam 1 malam aku harus segera pulang kerumah,  buatku pulang pukul segitu sudah biasa dan pasti sendirian. 

"kamu serius pulang sendiri?  Bareng aku aja,  kan searah juga". Ajakan taufan kepadaku. 
"nggak lah mas,  aku balik sendirian aja berani juga". Kebiasaan sendiri sih jadi fine fine aja aku hahaha.

Heeeeyyyyy........
Setibanyaaa di rumah,  aku kok iseng kepo instagram taufan yaaa. Hmmm tidak tidak aku tidak mau ada apa-apa,  yaaaa aku tidak suka ada sesuatu dengan teman kerja,  aku harus profesional. Lagian aku kan sudah jatuh hati dengan seorang pria bernama aan.

Aan laki-laki yang mengajak kenalan aku melalui DM instagram,  dia bisa tahu aku dari aplikasi tinder. 
Tenang tenang aku tidak semengenaskan itu menggunakan tinder untuk mencari pasangan hidup. Aku baru paham apa itu tinder dan bermain karena teman ku memberitahu ku,  ternyata seru juga,  yaa buat seru seru an aja sih.

Aan ini menarik, meski usianya sudah menginjak kepala tiga dan aku yang masih berumur 24 tahun,  namun aku sangat menyukainya. Dia dewasa terlebih wawasannya soal musik sangatlah luas,  ya karena dia memang pecinta musik. Tapi aku tahu bahwa aku sepertinya bukan seorang wanita yang dia harapkan,  aku tidak pandai bernyanyi apalagi bermain alat musik. 

Lalu taufan?????
Aku belum menyukainya,  entah kalau setiap hari aku bersamanya..... 

teman kerjaku adalah teman tidurkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang