Pernikahan Rana | 16

1K 111 19
                                    

Tulus
🎶🎶🎶Teman hidup

🍒🍒🍒

'Jika cinta tak bertuan, lalu bagaimana denganku saat ini? Sebab sepenuhnya, kamu yang sudah memiliki cinta itu.~ Akasa Alfarellza'

"Pagi, ma."

Bella yang sedang menata meja makan tersenyum dan menoleh sekilas. "Pagi, Tel."

Christel segera membantu Bella menyiapkan peralatan makan.

"Ma. Ayah sama ibu kayaknya gak bisa dateng nikahan kak Rana besok. Keadaan nenek makin gak memungkinkan buat di tinggal."

Bella tersenyum dalam kegiatannya. Lalu berdiri sempurna menghadap Christel yang membalas.

"Gak papa, Tel. Mama bisa ngerti kok. Kalo ada apa-apa sama nenek kamu kan malah repot. Lagian ibu sama ayah kamu juga udah nelpon mama sama papa kok."

Usapan lembut di bahunya membuat Christel tersenyum.

Tidak ada yang Christel ragukan tentang ketulusan keluarga Prasiarkana. Kasih sayang padanya yang tidak pernah berubah adalah bukti.

"Udah ada cerita soal hubungan kamu dan Akasa ke ayah ibu, Tel?"

Pertanyaan itu membuat Christel terdiam. Lalu menggeleng kecil.

"Kenapa? Kamu harus segera ngenalin Akasa ke orang tua kamu, kan?"

"Mereka udah kenal dokter Aka kok, ma."

"Jelas mereka kenal sama Akasa. Tapi mereka cuma tau kalo Akasa itu temennya Rana sama Abid. Kenal sekilas juga, karena dia nungguin kamu waktu persalinan."

Benar. Selama satu jam lebih berbicara di telepon dengan ayah ibunya tadi malam, Christel tidak sedikitpun menyinggung masalah Akasa.

Entahlah. Ada rasa khawatir yang tiba-tiba muncul saat harus menceritakan Akasa pada ayah dan ibunya.

Jika keluarga Alta bisa menerima Akasa dengan baik sebagai pasangannya saat ini, bukankah seharusnya ayah dan ibu juga akan menerima kedatangan Akasa dengan tangan terbuka?

"Kamu harus ceritain soal Akasa secepetnya, ya? Setelah Rana, mama gak sabar mau buat acara pernikahan kamu sama Akasa."

Senyuman lebar dari Bella membuat mata Christel membulat sekilas.

Pernikahan? Christel bahkan belum memikirkan hal semacam itu bersama Akasa.

Terlalu cepat untuk membicarakan pernikahan, bukan?

***

Taman belakang rumah keluarga Prasiarkana menjadi saksi banyak hal indah sudah terjadi.

Pernikahan Christel dan Alta. Ulang tahun Rescha dan Tobias yang terhitung kelima kalinya. Dan sekarang pernikahan Rana.

Luasnya taman belakang rumah itu membuat segala kenangan terangkum dengan sempurna tanpa perlu bersusah payah untuk mengingat.

Ada senyuman hangat Alta yang menikahi Christel waktu itu. Ada tangisan haru Christel saat Alta mengucapkan kalimat sakral ijab untuk menghalalkannya. Canda tawa teman-teman Rescha dan Tobias.

Kini giliran Rana yang menambah kenangan indah di taman belakang itu.

Abid terlihat tegang di meja persegi yang di kelilingi kursi untuk para saksi. Ada dua kursi di seberang meja, tempat untuk bapak Gian Prasiarkana dan penghulu.

Kerabat dan tamu undangan yang sengaja hanya beberapa orang kenalan mereka akan menjadi saksi prosesi ijab kabul Rana dan Abid.

Rana keluar dengan kebaya putihnya. Bella dan Christel merangkul lengannya dengan wajah cerah.

Je t'Aime AUSSI (sekuel Je t'Aime) [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang