Always Love You ( 3 )

1K 60 8
                                    

Konohagakure

Toko perhiasan

09 : 30 PM

Boruto benar-benar ikut dengan Mitsuki. Untuk sementara, pria ini menganggap kalau Mitsuki baik-baik saja. Tapi perasaannya tentang perubahan sikap Mitsuki tetap saja membebani pikirannya.

Kali ini Mitsuki tampak sedikit ceria sambil mengajak Boruto melihat-lihat deretan perhiasan yang biasa digunakan para wanita.

"Apakah kau ingin membelikannya untuk Sarada?"

"Iya, aku ingin memberikannya hadiah untuk pertama kalinya."

Boruto tersenyum dan timbul sifat jail di pikirannya.

"Mitsuki, karena kau sudah mengajakku kemari, bagaimana jika kau membiarkan aku memilih sebuah kalung yang indah untuk Sumire dan kau yang membayarnya."

"Tidak masalah, pilihahlah apa yang kau suka."

"Eh?"

Boruto tidak bermaksud serius pada ucapannya, tapi karena Mitsuki sedang berbaik hati untuk membayarnya,vmaka kesempatan bagus ini tak disia-siakan oleh Boruto.

"Boruto, apakah kau tahu bentuk kalung yang disukai Sarada?"

"Seingatku Sarada menyukai semua hal yang mahal tapi tampak sederhana. Contohnya seperti kalung ini."

Boruto menunjukkan sebuah kalung yang baru saja dia pilih.

"Kalau begitu, bagaimana dengan ini?"

Mitsuki menunjuk sebuah kalung yang ada di balik rak kaca. Sangat cocok dengan sosok Sarada yang memiliki leher cukup jenjang dan berkulit putih. Boruto melihatnya dan dia hanya tersenyum dengan pilihan Mitsuki.

.

.

.

Konohagakure

Rumah Mitsuki

10 : 05 PM

Suasana malam hari di rumah Mitsuki tampak senyap tanpa adanya pemilik rumah. Mertuanya tampak sibuk mengganti beberapa chanel televisi karena tak ada acara yang cocok di tonton. Sementara Sarada hanya duduk santai di atas ranjang sambil membaca novel.

"Harusnya pengantin baru tidak boleh keluar hingga semalam ini."

"Kau benar, Sasuke-kun. Dimana kira-kira Mitsuki sekarang, ya?"

Baru saja mereka membicarakan sang menantu, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berjalan pelan menuju salah satu ruangan di lantai ketiga.

"Mitsuki?"

Pemilik langkah itu berhenti dan menoleh sambil tersenyum.

"Maaf aku pulang terlalu malam."

Sasuke dan Sakura hanya tersenyum melihat wajah Mitsuki yang tampak berseri-seri dari sebelumnya.

****
Always Love You

****

Kini Mitsuki sudah berada di depan pintu kamar tidur. Walaupun itu adalah kamar tidurnya, tapi Mitsuki masih harus mengetuk pintu untuk memastikan kalau Sarada tidak masalah untuk diganggu.

"Apa yang kau lakukan?"

Nada bicara Sarada yang agak ketus membuat Mitsuki membuka pintu dan masuk dengan tangan kanan yang disembunyikan di punggungnya. Mitsuki masih ingat pada ucapan kedua mertuanya bahwa besok Sarada berulang tahun. Sebagai pembuka kata, dia pura-pura tidak tahu agar terasa mudah saat berbicara pada istrinya yang angkuh itu.

Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang