Langkah kaki pemuda itu terlihat lesu.Tanpa ada semangat sehelai pun ia melangkah pelan menyibak becek dan hujan.Entah apa yang ada di pikirannya,pemuda yang berhelaian merah - putih itu yerus melangkah.Melewati hujan kesedihan,menapaki becek kenangan.setelah beberapa hari lalu ditinggal oeh orang tercinta,ia selalu muram begitu.Ia lah,todoroki shouto.
Tetes - tetes air kecil bergulir jatuh dari wajah tapannya.bukan,kan air hujan.melainkan tetes air mata.
Masih segar dalam ingatan kepala hetero itu.kalau saja ia ketahuan hujan - hujannan begitu,tentunya ia akan kena arah dan omel oleh Midoriya Izuku,kaekasihnya yang telah tiada.
"Aku lebih suka berjalan di bawah hujan lebat.karna saat itu takkan ada yang sadar aku menangis.... Ya,kan.Izuku?"gumamnya lirih menirukan kalimat Izuku yang sudah pergi duluan.
"Kenapa kau begitu cepat pergi?seolah dirimu itu angin musim gugur yang datang dan pergi dengan cepat.."
Shouto tetap melangkah.Tanpa henti maupun jeda.Ia terus berjalan tanpa lelah dan seolah tanpa kehadiran jiwanya.tiba -tiba,seseorang melewatinya dengan cepat dari arah depan.
Orang itu memakai sebuah payung kuning lebar yang sangat dikenali oleh Shouto.Karna itu,manik ood eye berhenti dan menoleh ke belakang.mencoba menggali siapakah gerangan orang yang baru saja melewati dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain(TodoDeku)
Short Story'aku lebih suka berjalan di bawah hujan lebat.karna saat itu takkan ada yang tahu aku menagis.., ucapan itulah yang membuat lara di dalam hati seorang Todoroki shouto makin kuat.setelah ia baru saja ditinggalkan oleh orang terkasih nya. TodoDek...