L- Menghindar

5.2K 217 10
                                    

Happy reading !

12.

Hari senin adalah hari yang paling dibenci oleh para siswa karena harus upacara dibawah teriknya matahari. Rachel dan Anneth sudah memakai topinya---------bergegas menuju ke lapangan. Doa dan harapan Rachel saat ini hanya satu ; semoga Athala tidak muncul atau bahkan semoga dia tidak bertemu dengan Athala. Rachel menggigit bibir bawahnya dan berbaris di barisan paling depan. Di Jerman, sekolah Rachel tidak pernah mengadakan upacara kecuali hari tertentu saja.

Rachel menarik napasnya dan menghembuskannya sebanyak tiga kali. Rachel tidak bisa berhadapan dengan matahari secara langsung karena setiap ia bertemu dengan matahari, sudah dipastikan jika beberapa menit kemudian Rachel akan berada di UKS. Athala memasuki lapangan dengan langkah tegap sesekali matanya mencari keberadaan Rachel. Sedangkan Rachel menutupi wajahnya dengan topi agar Athala tidak melihatnya.

Rachel menghela napasnya dan kembali berbaris tegap untuk mengikuti upacara. Baru saja dia senang Athala tidak melihatnya namun ternyata Athala yang menjadi pemimpin upacara. "Mampus." Rachel menundukkan kepalanya agar tidak bertatap dengan Athala.

"Kepada pemimpin upacara,hormat grak!" Rachel memberi hormat kepada Athala dan matanya juga terkunci oleh mata Athala yang menatapnya. "Tegak,grak!"

Cepetan plis Rachel mau kabur mamaa,batin Rachel. Ketika pemimpin barisan membubarkan upacara, Rachel segera berlari menuju ke kelasnya tanpa menyadari jika ia meninggalkan Anneth di tengah-tengah gerombolan siswa.

"Akhirnya udah di kelas. Uh panas."

"Lo gak setia kawan banget sih Chel. Masa gue ditinggal."

"Maaf. Rachel kepanasan banget."

Bagaikan tangannya terkena api dan akhirnya masuk ke dalam es,itulah yang dirasakan Rachel saat ini. AC kelasnya mencapai 15 derajat celcius.

"Tadi panas, sekarang dingin. Kayak sikap dia ke gue." Maria menyeletuk dengan wajah memelas. Sepertinya dia sedang merasakan digantung doi.

Digantung itu gak enak,mending langsung di php. Sakitnya gak kerasa. Ibarat lakban yang ditaruh di bulu-bulu kaki,kalo ditariknya cepat sakitnya cuma sekali sedangkan kalo ditariknya pelan sakitnya lama.

"Dasar baperan."ujar Putra,teman Rachel.

"Ada yang punya obat gak?" Maria bertanya kepada semua temannya. Rachel mengernyit,Maria tampak sehat dan tidak kurang apapun. Mengapa Maria membutuhkan obat. "Buat apa Mar?"tanya Rachel.

"Buat cepet moveon. Kesel gue ketemu dia terus."

"Gue ada nih obatnya." Rijal menyahuti dan mendekati Maria. "Saya dokter Rijal,begini. Anda sangat tidak dianjurkan untuk melihat wajah mantan Anda lebih dari dua kali. Kalo anda ketemu mantan lebih dari dua kali. Sudah dijamin anda akan gagal moveon permanen."

"Tolong tebus resep ini ya. Isinya ada obat kangen dia,obat kesel ngliat dia,obat cemburu ngliat dia sama yang lain,obat baper setiap dia nyapa anda. Kalo tidak ditebus anda akan diprediksi untuk gamon selamanya."lanjut Rijal dengan menyerahkan kertas berisi tulisan kepada Maria.

Rachel menggaruk tengkuk kepalanya. Rachel masih tidak mengerti dengan ucapan Rijal. "Kok gitu sih Jal?" Anneth ikut menimbrung setelah menyimak ucapan Rijal barusan.

ATHARA (SELESAI) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang