Entahlah, lo udah bikin gue mati rasa, sampai lo nyakitin gue pun udah gak berasa apa-apa
*******
"Jadi gimana ?" Gatran bertanya pada semua, mereka sedang berada di parkiran. Bel pulang sudah berbunyi sedaritadi. Senja ? Entahlah, mungkin ia sedang bahagia bersama Mika dua. Biarkan.
"Sekarang gini aja besok mah gimana kek" Atalla masih bisa mengeluarkan jokes abstraknya
"Receh banget receh!"
"Axel "
"Hmm" Axel menatap mata Givana dan tersenyum
"Makasih"
"Untuk ?"
"Lo udah belain gue tadi"
"Itu udah kewajiban gue sebagai laki-laki, Senja udah keterlaluan bentak lo di depan orang banyak. Gak bisa di biarin hal yang kayak gitu" Axel menjelaskan panjang lebar kekesalannya
"Gue juga gak nyangka, Senja bisa ngelakuin hal serendah itu"
"ini bukan pertama kali dia kayak gini, waktu masalah Evelina juga dia bersikap sama" Gatran sangat kesal.
"Biarin, nanti juga di bakalan sadar" Givana berbicara lemah
"Lo tuh Na! Dari dulu pas masalah sebelumnya bersikap kayak gini, mau sampai kapan Na ? Lo diam seolah gak terluka. Gue sendiri capek lihat lo yang diginiin terus. Hati lo ini terbuat dari apa sebenarnya!" Gatran emosi, karena tingkat kesabaran Givana yang melebihi wanita normal
"Gue harus bersikap gimana Gat ? Senja udah bikin gue mati rasa. Sampai ada masalah sebesar ini pun gue gak bisa nangis! Gue benci keadaan dimana Senja mengabaikan gue, tapi gue gak bisa paksa Senja buat selalu sayang sama gue. Kalau memang pudar rasa sayang dia sama gue, itu hal wajar. Mungkin memang Senja itu bukan yang terbaik buat gue" tanpa aba-aba apapun, Axel langsung memeluk Givana dengan erat. Menyalurkan kekuatan hati yang tak kasat mata pada Givana
"Gue cape Xel. Gue capek, selalu berjuang sendirian. Sikap diam gue selalu jadi peluang buat Senja nyakitin gue. Gue sakit, sampai rasanya hati gue udah gak berbentuk lagi. "
"Udah Na. Sekarang tenang, ada gue sama mereka berdua. Gak akan ada yang nyakitin lo lagi" Axel mengelus punggung Givana
"Gue harus gimana ? Biar semuanya baik-baik aja. Gue bingung, disini gue yang terlalu bodoh, atau memang Senja yang berlaku seenaknya" Axel melepaskan pelukannya menghapus jejak air mata di pipi Givana
"Ada gue, sahabat lo. Jangan di pendam sendirian, bagi rasa sakit lo ke gua, itu bisa mengurangi perih di hati lo, jangan diam karena terluka,itu bisa bikin lo semakin terluka, gak ada pejuangan tulus yang sia-sia" Givana tersenyum ke arah Axel, ternyata Axel jauh kebih baik yang ia kira.
"Wagelaseh! Gue jadi nyamuk kebon!" Gatran mulai dengan kegilaannya
"Wah iya bener. Gatran emang mirip nyamuk kebon"
"Yakali gue tajem gitu kayak mulut nyamuk" Gatran bersidekap
"Karena Givana udah balik ceria lagi. Gue traktir kalian makan es krim" Axel berbicara dengan semangat
KAMU SEDANG MEMBACA
Namaku Senja
Teen FictionKisah ini tentang pasaangan absurd Senja dan Givana. Ketika cowok konyol bertemu dengan cewek sangar. Entah bagaimana kejadiannya mereka berdua dapat bersatu dalam suatu hubungan Banyak orang yang beranggapan bahwa mereka berdua adalah couple goals...