Pada akhirnya kita hanyalah dua anak manusia yang kembali asing setelah perkenalan panjang yang dilalui untuk meyakinkan hati masing-masing.
Jangan tanyakan hati saya bagaimana.
Kita mengenal dalam beberapa bulan, kamu memperlakukan saya seperti wanita dan saya suka.
Kita mengenal berhari-hari dalam setiap pesan singkat yang kamu kirim ke saya dan itu cukup bagi saya.
Dalam setiap malamnya kita saling bertukar kabar kita bercengkrama bahkan kamu melakukan hal konyol dan saya bahagia.
Kamu dengan saya berbeda, tidak dingin, tidak galak, bahkan sebaliknya sangat baik dan saya hanya bisa membalas dengan memberikan jajanan pedas murahan dipagi hari.
Disetiap cerita kita selalu ada tawa.
Disetiap sujud dan doa selalu rindu yang saya selipkan.
Dan dihari kita bersua, tuhan sedang memberi hadiah, obat rindu nampaknya.
Sebab saya dipertemukan kembali dengan keadaan yang berbeda,
menjadi orang asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusi Rasa
Teen FictionMeskipun 'kita' hilang, saya yakin jika 'kita' disimpan baik-baik menjadi cerita, sebagian dari 'kita' tetap ada~