#5 - Jaran Goyang

38 2 0
                                    

Hari minggu sebenarnya menjadi Hari Bermalas-malasan Internasional, tapi untuk hari minggu ini, tidak bagi Tania. Setelah mengantongi informasi dari Je bahwa kemarin adalah hari terakhir operasi zebra, Tania bersiap melakukan misinya. Tentu saja bukan 'misi' seperti yang ia lakukan di koperasi kemarin.

Tania akan bertamu dan beramah-tamah sebelum akhirnya menggebrak meja dan menagih STNK-nya. (Oh, tentu saja 'menggebrak meja' hanya menjadi imajinasi liarnya saja.)

Sabtu sore, saat sudah sampai rumah, Ayah duduk di sofa sambil memijat pangkal hidungnya. Dari aroma yang ditangkap Tania, sesuatu yang tak beres telah terjadi.

“Buk, tahunya gosong!” teriak Tania. Ibunya yang sedang mengomel sambil menonton gosip pun akhirnya heboh sendiri.

Beralih ke ayahnya, ternyata setelah wawancara singkat, ayahnya mampir ke kantor polisi untuk meminta tolong menukarkan STNK, tapi polisi-polisi tersebut seakan angkat tangan dan menyarankan Ayah untuk menukarkannya sendiri.

Sebenarnya hari ini Ayah memaksa untuk mengantar dan menemani Tania, tapi ini hari minggu loh, Hari Bermalas-malasan Internasional, Tania tak mau ayahnya melanggar Hari Internasional itu seperti dirinya. Jadi Tania dengan tampang malaikatnya berkata—

"Ayah istirahat aja. Biar Je yang nganterin Tania," begitu.

Sesaat setelah Tania mengumumkan, Je yang semula tengkurap sambil menonton Doraemon, dengan cepat masuk ke dalam kamar.

Keren. Si pria yang mau tak mau memegang motto "Everyday is Sunday", kini mau dimintai tolong adiknya. Tak lama kemudian, Je keluar. Blazer hitam andalan Je dengan gambar lolipop warna merah dan putih di punggungnya melapisi kaos kutangnya. "Saskeh mau kencan dulu."

"Saskeh siapa, Geble?!"

"Assalamualaikum," pekik Je lalu duduk di belakang teman Je yang tau-tau sudah memarkirkan motor di depan rumah. "Ittekimasu!"

"Hah? Abang kamu ngomong apa dah?" saut Ibuk yang sekarang dengan merdekanya menguasai tv.

Tania mengangkat bahunya, "gatau, katanya mau kencan sama temen cowoknya yang tadi nyusulin."

"Bentar, abang kamu nggak...?"

Sekali lagi Tania mengangkat bahu sambil menyeringai jahil.

"Jadi," Ayah mengambil alih momen. "Berangkat sama Ayah?"

"Tania berangkat sendiri aja. Assalamualaikum."

Cos-Ple

You're the Queen, Tania, ucap inner Tania begitu memasuki rumah besar itu.

Tania disambut oleh Bik Sri, ART yang juga sama tuanya seperti satpam di depan gerbang. Setelah satpam menjelaskan apa yang terjadi, Tania dipersilahkan untuk duduk dan menunggu di ruang tamu selagi Bik Sri menghubungi si pemilik motor.

Sofa merah maroon itu terlihat begitu empuk untuk dilompati. Dan sesungguhnya Tania tergoda, jika saja Bik Sri tidak berdiri di belakangnya.

"Duduk dulu, Non. Bik Sri bikinin minum."

Tania mengulum bibirnya sambil mengangguk sopan. Ia melangkahkan kaki dan mencoba untuk tak terlihat norak saat mendaratkan pantat di sofa.

Cosplay CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang