Hai readers...
Yang mau baca silahkan, boleh judge kritik saran dan lainnya. Tapi tolong jangan diambil karya orang apalagi copypaste, tolong harga penulis yang mencoba ingin berkarya walaupun tak banyak dikenal.
Terimakasih atas perhatiannya.
😊
Salam dari penulisPelangi Ray21
🦎🦎🐔🐔🐔🐔🐔🐔🐔🐔🐔🐔🦎🦎
"hallo, hm.hm.hm.hm"
Srakkkk…
Seketika si penelpon tadi diam dan langsung mematikan sambungannya dan segera siap siaga sambil memungut kaleng bekas minuman yang belum habis isinya yang berada di bawah kakinya.
SRAKKKKK….
"Hua!!!! Mak!!!….", teriakkannya memenuhi area gudang peralatan pertanian di sekolah yang dekat dengan hutan, ya dia sedang berada di samping gudang.
Bagaimana tidak makhluk yang tiba-tiba muncul dari sisi hutan dengan gaya yang menjulurkan lidahnya sebut saja dia Varanus salvator yang tak lain adalah seekor biawak berukuran 1,5 meter tiba-tiba muncul tepat di depannya, tak hanya sampai di situ saja sekelebat bayangan hitam yang mampir di sudut mata sebelah kanannya yang bisa dia tebak hampir seperti perawakan setan jenis tuyul mendekat ke arahnya, dan reflek saja dia melempar kaleng bekas ke arah sebelah kanannya dan langsung ngacir dari TKP (Tempat Kejadian Peristiwa) yang baru saja berlangsung bersamaan bunyi erangan kemarahan dan kesakitan.
"AARGHHHH.. KAMPRET!!!….BELACAN!!!!", Teriak gadis berperawakan kecil yang di kira tuyul tadi dan baru saja kena ciuman maut kaleng bekas minuman yang tepat mengenai keningnya yang terbuka, alhasil keningnya membentuk buncitan membengkak dengan indah, benjolannya satu doang kok besar pula mirip lampu bohlam yang menyala bedanya yang ini warnanya merah gak kayak benjolan bertumpuk-tumpuk seperti sichan yang di pukuli emaknya.
"Emmmmm…..pengen nangis tapi ntar eyeliner aku luntur....huhu…ingin ku berkata kasar dan memaki-maki dia yang tak boleh di sebut namanya…..", gerutu gadis itu tanpa henti hanya bisa menggeram dan menahan sakit Jidatnya yang bunting seketika.
Keberadaanya di sini bukan tanpa alasan, ia kemari karena mengejar ayam yang dibawa oleh makhluk peneror ayam-ayam peliharaan sekolah yang kabarnya sudah beraksi dalam beberapa hari ini tak lain sang biawak tadi dan kebetulan ia kebagian tugas piket memberi makan ayam-ayam ternak peliharaan sekolahnya. Ntah apes atau kurang beruntung saja, saat ini masih menunjukkan jam 06.30 pagi dan keningnya sudah bermetamorfosis saja. Sayang sekali ia tak sempat melihat siapa yang dengan teganya melempari dirinya dengan benda sesakral kaleng yang masih berisi itu.
"Bunga, lihat ni perjuangan aku buat nyelametin kamu….kurang apasih aku ini baiknya sama kamu, udah di kasih makan..udah di peduliin…" gadis ini ngomong sama ayam yang berhasil selamat dari maut yang baru saja menimpanya, bunga si nama ayam tadi adalah nama yang di sematkan gadis ini kemarin mengingat karena umumnya korban-korban dalam pemberitaan sering disamarkan dengan nama bunga. Dan sekarang bunga berada dalam gendongan gadis ini dalam keadaan yang lemah miris sekali namun tak terluka fisik barangkali mentalnya yang terluka mengingat ia baru saja hampir melewatkan hidupnya.
"Hm", suara dehaman seseorang dari arah belakangnya.
Gadis ini menoleh melihat siapa yang bedeham pagi-pagi begini di tempat seperti ini pula, karena sangat jarang ada siswa atau guru-guru berkeliaran di lingkungan sekolah yang notabenenya berada di dekat hutan seperti ini bukan daerah perkotaan mengingat jam aktivitas sekolah dimulai satu jam lagi.
"Velociraptor?"
"Ha?…", Gadis ini hanya melongo melototi dan tak memperhatikan apa yang di ucapkan cowok yang sebagian wajahnya tertutupi masker sedang berhadapan dengannya kini dan berkata dalam hatinya
*masa sih pagi-pagi gini hayalan aku masih berkeliaran, gimana nih bahaya dong, aku lagi halusinasi? Oke biarin aja, ah gak deh, jangan-jangan penunggu hutan lagi? Masa iya penunggu ini sekolah maskeran pake seragam sekolah? Ingat capslock SERAGAM SEKOLAH!!! *
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On Me
Novela Juvenil[ Dimash ] : Kehidupan ku yang tenang dan damai....sampai bertemu lagi dikehidupanku selanjutnya.... [ Dirga ] : Satu kata buat si makhluk kotet itu BERISIK. Manusia satu itu gak dihinggapi normal sedikitpun, barangkali lahirnya di planet entah bera...