[TAHAP REVISI]
"This is not my real face!" - Kim Namjoon.
Dari sisi gelap seorang IDOL terkenal. Yang memikirkan bagaimana agar semua orang tak kehilangan harapan disaat ia tak menemukan harapan dalam hidupnya.
Bukannya menemukan harapan itu. Bagai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia memberikan salam nya dan melambaikan tangan, sambil tersenyum memamerkan lubang dipipinya yang membuatnya terlihat manis-diantara ribuan orang yang meneriakkan namanya. Siapa yang tidak mengenal Kim Namjoon atau yang biasa dipanggil RM. Seorang pria dengan tinggi semampai, tampan, dan memiliki otak genius diatas rata rata. jangan lupa bahwa dia seorang leader,seorang pemimpin disalah satu boygrub terkenal di Korea Selatan bernama Bangtan Boys.
Diantara ribuan penggemarnya, Namjoon seperti sudah ditakdirkan bertemu dengan seorang gadis bernama Han Hyerin, gadis yang sangat mendambakan sosok Namjoon dihidupnya-seperti sangat memuja pria berlesung pipi itu. Berawal dari situ, entah bagaimana semuanya bisa terjadi, sesuatu yang tidak dikendalikan oleh akal sehat Namjoon.
Disaat gadis itu mulai mengetahui, sisi gelap dari seorang Kim Namjoon. Sisi dirinya yang selalu berteriak, membrontak, dan kau tidak bisa membantah permintaannya. Apa ini nasib baik atau nasib buruk bagi Hyerin? Ia terlalu polos untuk mengerti maksud Namjoon yang mendekatinya hanya sebagai pelampiasan, saat ia benar benar lelah harus terus tersenyum didepan kamera.
Namjoon tak akan pernah lupa. Bagaimana malam itu terjadi, ketika Hyerin datang padanya dalam keadaan sangat putus asa. Namjoon mengambil kesempatan saat ia benar benar jatuh dan butuh bantuan.
Dengan sangat terpaksa, Hyerin menandatangani kontrak yang ia sendiri tak mengerti berisi perjanjian seperti apa didalamnya. Saat itu Namjoon tau hanya ibunya yang ia pikirkan, jadi ia menandatangani kontraknya tanpa pikir panjang dan mencari tau resiko apa yang akan ia dapat, bagaimanapun ia harus punya biaya untuk pengobatan ibunya.
"Sekarang kau harus menuruti semua permintaanku. Kau harus patuh pada setiap aturanku. Mengerti?" begitulah ucapan Namjoon seperti tusukkan pisau yang lewat ditelinganya.
"Ya, aku paham" balas Hyerin memelas.
Namjoon akan datang pada Hyerin saat ia membutuhkan nya-sebagai pelampiasan hasratnya. Dia memperlakukan Hyerin seperti seorang putri yang dikekang disebuah istana besar. Untuk memastikan keadaan ibunya baik baik saja, Hyerin harus meminta Namjoon ke rumah sakit dan memberi tau berita mengenai ibunya. Yang jelas Namjoon tidak akan membiarkan Hyerin keluar dari istananya. Satu tahun Hyerin lewati semuanya, dikekang seperti tahanan dirumah besar Namjoon bukanlah yang ia mimpikan selama ini. Selama setahun pula Hyerin banyak mengetahui sisi gelap dibalik seorang Idol terkenal yang bernama Kim Namjoon itu. Sempat rasanya ingin ia kabur dan tak ingin melihat sosok Namjoon didunia ini lagi, tapi entah apa yang ada diakal sehatnya membuat Hyerin tetap bertahan selama setahun ini.
"Namjoon-ah apa kau lelah?" tanya Hyerin saat pintu kamarnya terbuka. Siapa lagi kalau bukan Kim Namjoon yang datang, karna memang sudah rutinitasnya.
Pria tinggi itu duduk diujung ranjangnya, pandangannya sendu-entah apa yang sedang ia pikirkan. Hyerin bangkit dari tidurnya menatap punggung Namjoon yang selama setahun ini ia belai dengan tangan mungilnya.
"Gwaenchana?" ucap Hyerin ragu ragu.
Sebenarnya ia bisa menebak bahwa Namjoon sedang ada masalah lagi saat ini.
Namjoon berbalik dan menatap sendu mata Hyerin. Mata yang selama ini menemaninya, yang kadang membuatnya kesal karna melakukan kesalahan atau tidak menuruti permintaannya.
"Apa aku menyiksamu selama ini?" ucapnya.
"Kenapa kau tiba tiba bertanya seperti itu? Apa ada masalah?"
"Aniyo. Hanya... Kau dengarkan aku baik baik, mulai sekarang kau bebas. Kau bisa pergi dari rumah ini jika kau mau, kau bisa kemanapun karna aku tidak akan melarangmu" ucap Namjoon dengan suara parau.
Mata Hyerin melotot, apa ia tidak salah dengar? Mengapa Namjoon yang seperti monster tiba tiba seperti ini? Dan apa yang ia katakan itu, apa semuanya benar? Banyak sekali pertanyaan yang muncul dikepala seorang Han Hyerin, tapi niatnya untuk bertanya ia undurkan saat Namjoon menariknya kedalam pelukkan nya.
Entah bagaimana, tapi pelukkan ini sangat berbeda. Bukan pelukkan penuh nafsu, melainkan pelukkan perpisahan.
"Maaf mengganggu tidurmu. Aku akan tidur di dorm, semoga tidurmu nyenyak" ucapnya dan mencium bibir Hyerin sekilas, hanya sekilas tanpa cumbuan lama.
Hyerin memandang sendu punggung Namjoon yang akhirnya hilang saat pintu tertutup. Ada apa dengan pria itu malam ini, ia tidak seperti biasanya. Apa ia sedang ada masalah besar Hyerin pun tak mengerti.
"Kenapa kau menangis Hyerin!" bentak Hyerin pada dirinya sendiri saat bulir bening lolos dari mata sipitnya.
Entah bagaimana ia jelaskan, tapi hatinya seperti kecewa mendengar yang Namjoon katakan padanya. Semua yang Namjoon lakukan padanya malam ini, pelukkan hangatnya, ciuman singkatnya. Hyerin merasa semuanya seperti ucapan perpisahan untuknya, apa yang harus ia lakukan setelah ini jika Namjoon benar benar memintanya pergi dari rumah ini.
Hatinya hancur, entah apa yang ia pikirkan. Apa mungkin ia mulai mencintai sosok monster seorang Kim Namjoon. Hyerin mulai takut jika Namjoon benar benar akan melepaskannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.