[complete]
❗21+❗
Banyak adegan 💋 yang seharusnya tidak kalian baca !
Ada banyak typo dan salah ejaan karna belum di edit, tapi semoga kalian menyukainya :)
This is a work of fiction. Any similarity of plot, character, location are just accidentally. This contain is not meaning for aggravate one of character/organization. All cast belong to God, their parents, and their agency. But the storyline is mine. Plagiarism, copy-paste without permission, and be a silent readers are prohibited.
SeKaiYeol
Difokuskan untuk pembaca yang mengalami gejala umu seperti; gangguan tidur, depresi, seluruh tubuh berkeringat dimalam hari, kelelahan, sensasi panas pada bagian v***na
Efek samping; pusing, mual, muntah, ketagihan.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Between #1
'Gejala umum mencakup sensasi semburan panas dan kekeringan vagina. Mungkin juga ada gangguan tidur. Kombinasi gejala ini dapat menyebabkan kecemasan atau depresi.'
Penjelasan itu tertulis pada laman pertama dalam pencarian 'tanda-tanda menopause dini' yang Yoo Ran ketik di ponsel dalam perjalanan pulang.
Yoo Ran yang menggigit jari langsung melotot ketika membaca penjelasan berikutnya. Sebuah palu besar seperti menghantam sisi kepala-membuatnya mendadak mengalami sakit kepala ringan.
Orang-Orang mungkin mengalami:
Seluruh tubuh: berkeringat dimalam hari, kelelahan, osteoporosis, berkeringat atau sensasi panas.
Tidur: bangun tidur lebih awal atau insomnia.
Menstruasi: tidak ada menstruasi atau menstruasi tidak teratur.
Rambut : kering atau kerontokan rambut dikepala.
Yoo Ran langsung menutup aplikasi sebelum dia membaca terlalu banyak dan semakin depresi dengan kenyataan yang ada. Wajahnya terlihat begitu frustasi. Dan dia kembali memikirkan kakaknya yang baru saja melahirkan.
Tadi saat di rumah sakit, Yoo Ran sempat menggendong keponakannya. Yoo Ran begitu ingin menimang bayi, jadi selama beberapa menit dia mengambil keponakannya dari gendongan kakaknya dan berperilaku seperti seorang ibu muda. Berbicara seperti orang gila, bergumam betapa menggemaskannya bayi itu.
Kakaknya yang masih terbaring di ranjang rumah sakit menyindir. "Kalau kau begitu menginginkan seorang bayi, maka cepat-cepatlah menikah."
Yoo Ran hanya menatap kakaknya sebentar. Dia merasa kesal karena dirinya sekali lagi merasa terpojok dengan kalimat itu. Tapi tidak berapa lama Yoo Ran langsung melupakannya, menatap pada bayi mungil dalam gendongannya dan tersenyum seperti orang gila.