[4] resonansi

932 196 42
                                    

Tidak biasanya Lucas berada di kafe yang berada di sekitaran kampusnya. Karena di sana bukan tipikal tempat tokrongan yang bersahaja untuk Lucas.

Mau dikata pemandangannya bangus, Wi-Fi-nya lancar atau apapun kata orang. Lucas tetap tidak tertarik.


Bukan karena lidah Lucas yang tidak cocok dengan cita rasa di sana, tapi karena di sana harganya mahal. Makanan dan minumannya bisa sampai tiga kali lipat lebih mahal dari warteg tempat di mana Lucas biasa makan.

Sekali minum coffee latte di kafe, bisa untuk jatah minum kopi hitam Lucas di kantin selama seminggu.

Kan, perbedaannya sangat signifikan.


Dan bagi seorang mahasiswa yang berpikir sangat ekonomis, Lucas tidak akan menghabiskan uangnya untuk hal-hal seperti itu.

Walaupun Lucas tau, hobinya Doyeon itu nongkrong di kafe sambil mengerjakan tugas.

Lucas tidak bisa mengejar sampai ke sana. Kan, malu juga kalau sudah masuk kafe tapi pesannya cuma air putih sama es batu.


Tapi, beda kali ini. Lucas yang tidak pernah tampak masuk ke dalam kafe, sekarang sudah duduk di meja tak jauh dari meja kasir bersama dengan Hangyul, teman seperbijiannya, dengan sebuah map berisi proposal yang akan ditujukan pada pihak sponsor untuk acara mereka.

Julukan mereka memang begitu, Lucas Mahavira Aridylan dan Hangyul Baihaqi adalah teman seperbijian, karena entah sejak kapan Lucas dan Hangyul bisa sampai seakrab itu. Sampai-sampai ada gosip bahwa Lucas dan Hangyul sering mandi bareng, padahal ya amit-amit, Hangyul lihat udelnya Lucas aja geli.


"Orangnya udah di mana?"

"Udah deket katanya." Jawab Lucas setelah membalas pesan masuk dari orang yang akan mereka temui.


Saat Lucas masih asyik scroll instagram sambil menikmati Wi-Fi gratis di sana, Hangyul tiba-tiba menyenggol lengannya.

"Cas, liat tuh.."

"Apa, sih?" Lucas masih tampak menikmati apa yang ia lihat di instagram.

Hangyul tampak menunjuk ke satu arah, "Liat tuh ada siapa.."

Tapi Lucas juga tampaknya masih tidak mau mengalihkan perhatiannya.


"Ah, liat foto-foto syur mulu lo."

Mulutnya Hangyul langsung ditabok sama Lucas, "Mulut lo ga pernah disekolahin, sih, lo gak liat ya kalo gue lagi stalk kebahagiannya idola gue."

"Iya, kan, idola lo bintang-bintang dari Jepang." Balas Hangyul.

Lucas langsung menunjukkan layar HPnya ke depan wajah Hangyul, "Otak gue, sih, ga kotor kaya lo. Nih idola gue, Anisa Cherrybelle, udah nikah doi sekarang."

"Ah, selera lo norak," Sahut Hangyul lagi, "Kaya gue dong, sukanya Yukirin."

Seperti tidak mau kalah Lucas balas menyahut, "Gue juga suka sama Melody. Lah, doi juga udah mau nikah katanya."

"Ya terus lo kapan?"

"Tunggu gue mapan, lalu gue akan meminang Neng Milia."


Jangan heran kalau Lucas tiba-tiba suka mendadak jadi roman picisan begini. Hobinya memang menonton ulang film Dilan 1990.


Daripada kebanyakan mendengar kalimat-kalimat sok manis yang dikeluarkan Lucas, Hangyul langsung mengarahkan telunjuknya ke arah gadis yang sedang duduk sendirian di samping jendela.

Walaupun wajahnya sedikit gelap karena terpapar sinar matahari sore itu, tapi Lucas masih bisa mengenali gadis itu.

Siapa lagi kalau bukan Doyeon Kamilia Novian. Walau hanya seujung rambutnya pun, mungkin Lucas hafal.

"Eh, ada Neng Milia," Lucas langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kafe yang tidak terlalu luas itu, "Sendirian. Emang jodoh sama gue."


Tanpa basa-basi lagi, Lucas langsung berdiri dari duduknya dan melangkah pergi meninggalkan mejanya dengan Hangyul.

"Eh, mau ke mana lo?"

Lucas kembali menoleh, "Menghampiri jodoh, cewe cantik bahaya kalo sendirian, takut ada orang iseng yang gangguin."


"Terus ini gimana?" Hangyul menunjuk ke arah proposal yang ia bawa.

"Nanti gue nyusul."


Belum sempat Hangyul kembali menjawab, Hangyul dikejutkan dengan gelas kopi yang belum sempat ia minum setetes pun begitu saja dibawa kabur oleh Lucas yang entah bisa secepat itu sekarang suah duduk di hadapan Doyeon.


Ya, sudah tidak usah ditanya lagi. Bagi Lucas, Doyeon bisa menduduki prioritas utama di atas segalanya.

Dasar budak cinta.




miles & smile




+ additional cast +

+ additional cast +

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
miles & smile― lucas ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang