ENSIKLOPEDIA MISTERI HOROR BUDAYA INDONESIA

Cerita Si Abah

Source : Kisah misteri

{Keanehan saat membangun PonPes}

Hallo semua sobat KM ,aku mau cerita tentang pengalamnku dulu saat mengikuti Abah (panggilan untuk Pengasuh sekaligus pemilik ponpes) membangun Ponpes di suatu daerah,

kebetulan daerah yang akan di jadikan lokasi pembangunan ponpes itu daerah yang sangat rawan dengan pertikaian antar suku,

hal pertama yang di lakukan saat pertama kali membangun sebuah bangunan ialah membangun pondasi terlebih dahulu,waktu itu aku sedang selesai melaksanakan sholat Ashar di Ndalem(Rumah Abah karna waktu itu Bangunan masjid belum jadi dan dalam proses pembangunan),aku di panggil oleh abah (terjadi percakapan sebagai berikut ,dan udah aku alihkan bahasanya biar pada ngerti hehe)

Abah :"Nu,,,,kesini "(maaf pake nama samaran agar agak misterius hehe)

Aku :"iya abah,,ada apa yah?"

Abah : tolong lihat pondasi bangunan masjid yang akan di jadikan ponpes udah selesai di bangun belum?"

Aku :"kayaknya belum bah,coba nanti akuliat dulu kesana"

Ahirnya aku pun menuju lokasi tersebut,dan ternyata pondasinya sudah selesai di bangun,dan aku pun kembali menghampiri abah.

Aku :"udah selesai bah,ada yang perlu aku bantu bah?"(tanyaku)

Abah :" tolong kamu bacain Adzan di tiap sudut yah"(dalam membangun suatu bangunan kalo orang islam,itu baiknya di Adzankan tiap sudutnya,supaya dapat di berikan keberkahan oleh Allah )

Aku" iya bah siap,,"

Akhirnya akupun menuju tempat tadi,.Ketika aku sampai akupun melaksanakan yang abah perintahkan tadi,

ahirnya aku pun mengAdzani stiap sudut/pojokan dari pondasi itu,dimulai dari sebelah kanan,

Ketika aku melantunkan adzan,terjadi suatu kejadian aneh,

pada sudut pertama,ketika aku melantunkan lafal "Allahuakbar Allaaahuakbar" tiba tiba ada yang mendorongku "bruaaakkkk !!!" rasanya seperti ada tangan yang besar sedang mendorong tubuhku,hingga aku jatuh,dalam hati"astaghfirullah,apaan tadi yah?ah lanjut aja" ahirnya aku tetep mlanjutkan adzannya,dan kembali ada tangan kuat mendorongku,hingga aku tersungkur jatuh lagi,tetapi kali ini lebih kuat dari sebelmnya,dan dalam hati aku bergumam ("laa hawla wa laa quwwata illa billah,aku pasrahkan semuanya kepada Allah saja") akupun tetap bersikeras untul melantunkan lafal adzan.dan ahirnya akupun selesai melantunkan adzan,dan aku kembali ke Ndalem,

kemudian Abah melihat baju dan sarungku kotor,dan Abah bertanya

Abah "loh kok kotor?tadi kamu habis di dorong yah?" tanya abah kepadaku dengan tersenyum.

aku :"iya bah,kok abah tau?" dalam hati "kok abah tau yah?apa memang ada sesuatu disana?"

Abah :"iya ,,disana memang ada suatu mahluk,makanya abah suruh kamu ngumandangin Adzan di tiap sudut,agar mereka semua dapat berpindah,kamu tenang saja,yang tadi mendorongmu sudah tidak ada di situ lagi kok"(sambil menyeruput secangkir kopi)

Aku :"astahgfirullah ternyata seperti itu toh bah," ahrinya terdengar suara Adzan yang menandakan sholat maghrib telah tiba.

Keesokan harinya ketika mau memasang batu bata(untuk membuat temboknya) orang pertama yang memasang batu batanya adalah aku,dan aku bacakan doa dulu,dan sambil memasang batu bata pertama aku bacakan sholawat nabi.

Waktu itu ketika pagi pagi sekitar jam setengah 6,aku menuju lokasi pembanguna ponpes itu lagi,dan aku melihat ada anak kecil dengan tubuh yang kurus,kotor sedang berjalan keluar dari bangunan yang belum jadi tersebut dengan membawa kepala di tangannya sontak aku kaget,dan berdiam diri sejenak,sambil ku ucek ucek mataku mungkin hanya halusinasiku,,tetapi sosok itu masih kelihatan dan menghilang,aku pun kembali ke Ndalem lagi.

Singkat cerita,tembok sudah di bangun,dan aku kembali di suruh abah untuk mengumandangkan lafal adzan kembali di setiap sudut tembok.dan kejadian aneh pun terulang kembali,ketika aku selesai mengumandangkan lafal adzan terahir tiba tiba tanah yang aku pijak meletak(retak ) "Brakkk!!!"aku pun kaget dan langsung reflek loncat.dan kulihat di dalam retakan tanah tersebut(karna baru di bangun tembok jadi alas dan atap masih blm jadi) ada seperti mayat orang,"Astaghfirullah!!..'aku langsung teriak dan kaget bukan main,aku langsung berlari menemui abah

Aku :" baaah....abaahh!!"(teriakku)

Abah :" ada apa ? kok sampe lari lari gitu, sini duduk dulu,,minum dulu terus kamu ceritain ada apa kok kmu triak triak gtu?(sambil memberikan segelas air putih padaku)

kemudian aku meminumnya

Aku : baah,,tadi pas aku udah selesai ngumandangin adzan tanah nya retak bah,dan ketika aku liat isi retakan tersebut,Innalillahi ada mayatnya bah"(sambungku dengan nada yang masih ngos ngosan,)

Abah :"astaghfirullahhaladziiim,,coba sekarng kita kesana,dan cari warga sini sama tukang bangunannya untuk mengambil jazad tersebut,

ahirnya kamipun ke lokasi dan ternyata benar ada mayat disitu,warga situ juga pada ketakutan ga berani,dan ahirnya abah memerintah tukang bangunan yang asli orang situ untuk mengambil jazadnya tentu dengan upah 2 x lipat,

ternyata setelah di gali lagi,ada sangat banyak mayatnya,kalau tidak salah ingat,ada 12 jazad anak anak,sisanya ada jazad perempuan dan laki laki(karna di lihat dari pakaian yang di pakai) ,dan ngerinya,semua jazad "TANPA KEPALA!!" Astaghfirullah,,pemandangan yang sangat mengerikan sekali,aku melihat abah terdiam,dan menangis di situ,Ya Allah kok kejam sekali ada pembunuhan seperti ini,dan semuanya tanpa kepala,ahirnya abah membeli tanah yang di sebelahnya lagi,dan semua jazadnyapun di rawat dan di mandikan semestinya,dikafani,,walaupun ada yang sudah menjadi tulang belulang (karna pas di ambil masih memakai pakaian lengkap jadi bisa mengkafani 1 per 1),dan ahirnya di makamkan dengan benar.

dan ahirnya pondok pesantren tersebut sudah jadi dan sampai kini masih ada,dengan murid yang lumayan banyak,akupun sudah kembali ke rumah,dan kadang aku masih sowan( datang) silaturahmi dengan abah.

Subahanallah,,kita ambil hikmahnya saja,semoga ada yang bisa bermanfaat bagi para pembaca,dan kisah ini 100% nyata,aku sendiri yang mengalaminnya,kalau ada yang tidak percaya tidak apa apa,karna niat saya di sini untuk bebrbagi pengalaman dan semoga ada manfaat yang dapat di ambil,sekian dan terimakasih