“Bayu aku kepingin rujak,” ucap Najma, mengalihkan fokus Bayu yang sedang bermain game di gadget nya.
“Aku akan carikan,” kata Bayu, yang pemuda itu tahu. Keinginan ibu hamil harus dipenuhi jika tidak ingin anaknya saat lahir nanti ileran.
“Tidak perlu Bayu. Di kulkas banyak buah-buahan, aku mau kamu buatkan untukku, sambalnya nanti jangan terlalu pedas ya. Aku tidak mau calon bayinya kenapa-napa,” kata Najma, yang diangguki oleh Bayu. Meski dirinya tidak menginginkan anak dari rahim wanita manja seperti Najma, Bayu akan tetap memberikan yang terbaik untuk calon anaknya.
Bayu membuka kulkas di dapur, ia mengambil buah mangga, kedondong, apel dan jambu untuk dijadikan rujak. Buah itu ia potong jadikan satu, Bayu juga membuat sambalnya seperti permintaan Najma. Setelah semua selesai, Bayu mengantarkannya pada Najma.
"Berapa usia kandunganmu?" Najma berdehem ia tidak menyangka Bayu akan mempertanyakan usia kandungannya. Tatapan lelaki muda itu mengarah ke perutnya yang belum menunjukkan perubahan berarti.
"Minggu depan akan memasuki usia dua bulan, kenapa?"
"Tidak apa-apa. Aku hanya bertanya saja,” sahut Bayu, ia membayangkan sebesar apa perut Najma nanti saat usia kehamilannya makin bertambah. Membayangkan sebentar lagi dirinya akan punya anak membuat bulu kuduk Bayu berdiri.
*****
Pram merasa dirinya akan gila, sampai saat ini ia belum mendapatkan kabar apa pun tentang Najma. Setiap hari yang ia lakukan hanya marah-marah. Siapa pun yang menurutnya tidak becus akan kena luapan emosinya.
Ia menyesal meninggalkan Najma sendirian di Villa waktu itu. Seharusnya ia memaksa Najma agar ikut dengannya. Kalau sudah seperti ini, ia sendiri yang repot. Pram memijit pelipisnya. Wanita yang sudah ia kenal selama belasan tahun menghilang tanpa ia tahu kabar beritanya.
"Kamu benar-benar membuat aku gila Najma." Pram bergumam pelan. Pikirannya melayang meratapi nasib percintaannya yang mengenaskan.
Sekarang Pram baru menyadari kalau ke tidak harmonisan hubungannya dan Najma berawal dari dirinya yang begitu penurut pada Ibunya, dan ia pun baru menyadari kalau keputusannya menceraikan Najma dan meminta wanita itu menikah dengan lelaki lain merupakan suatu hal yang salah
*****
Bagas dan istrinya Risma sedang beradu argumen, mengenai janin yang saat ini sedang di kandung Najma. "Pa sebenarnya aku tidak rela kalau Najma mengandung anak dari laki-laki biasa, terlebih dia mendapatkannya dengan cara seperti itu," ucap Risma setelah mengetahui kebenaran tentang anaknya, ia merasa shock dan tidak terima.
"Apa yang salah? lagi pula pernikahan mereka sah meski hanya nikah siri. Soal status aku tidak mempermasalahkan," sahut Bagas tak mengerti dengan jalan pikiran istrinya.
"Aku tahu, tapi masalahnya mereka itu 'kan menikah kontrak yang tujuannya untuk memperoleh suatu keuntungan. Aku tidak dapat membayangkan bagaimana mereka dapat melakukannya sampai janin itu hadir, sementara mereka tidak saling mencintai. Kesannya anak kita itu seperti pelacur, dan untuk pemuda yang menikahinya aku sungguh tidak menyukainya, tidak seharusnya Papa meminta pemuda itu untuk menjaga anak kita."
"Mama cukup. Lagi pula ini semua sudah terjadi. Biarkan Bayu melakukan tanggung jawabnya sementara sebagai suami Najma.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Titipan (New Version)
RomanceBayu tidak pernah menyangka jika Pram tuannya meminta dia untuk menikahi istri pria itu, Pram menginginkan Bayu menghamili Najma istri kesayangannya. Disitu harga diri Bayu benar-benar terhina, namun ia tidak punya pilihan ketika Pram mengancamnya...