5. Mengejutkan

4.9K 311 11
                                    

Kota bali, Indonesia. Adalah pilihan Gabriel untuk acara kencan sehari semalam untuk Mate nya, Valerie. Gabriel ingin menciptakan moment yang tak akan terlupakan oleh gadis itu. Memperlihatkan keindahan pantai di malam hari yang memanjakan mata dengan lampu kelap kelip yang berasal dari tengah laut maupun dari beberapa hotel dan restoran di pinggiran pantai.

Dan disinilah mereka, menikmati Dinner romantis di sebuah restoran yang tepat menghadap pantai. Valerie tak henti hentinya berdecak kagum karena pertama kalinya pergi ke dunia manusia. Beberapa alat, benda dan bangunan sungguh berbeda dengan apa yang dilihatnya selama ini di dunia immortal.

"Wow Gabriel, tempat ini luar biasa. Seandainya masih siang ingin rasanya aku bermain disana.." kata Valerie menerawang ke arah lautan yang terlihat menghitam dari kejauhan.

"Besok pagi kau bisa pergi kesana dan bermain sepuasnya.." jawab Gabriel mengusap kepala Valerie.

"Benarkah, aku tidak sabar.." Valerie bersorak antusias membuat Gabriel tersenyum gemas dengan ekspresi sederhana Mate nya yang cukup untuk membuat suasana hatinya menghangat.

"Dan sekarang, waktunya memberi makan cacing cacing di perut.." Gabriel menyodorkan sesendok steak di depan mulut Valerie.

Valerie tersenyum sumringah dan membuka mulutnya dengan cepat. Kemudian Valerie juga berganti menyuapi Gabriel dengan aneka makanan yang terhidang di atas meja besar di depan mereka itu.

Gabriel mengusap bibir Valerie dengan lembut ketika ada saos yang menempel di sisi mulutnya. Valerie memandang Gabriel dengan wajah merona. Yang belepotan kan sisi mulutnya tapi kenapa malah bibirnya yang di usap usap..? belum lagi, tatapan lelaki itu yang fokus pada targetnya. Valerie menelan salivanya susah payah saat Gabriel mendekatkan wajahnya.

"O My God, first kiss..?!" Batin Valerie gugup bukan main bahkan tanpa sadar dia menahan nafasnya sekuat tenaga.

Dan tanpa di duga valerie, Gabriel menjilat sisa saos yang belepotan di sisi mulutnya.

"Manis.." goda Gabriel mengerling nakal dan memeletkan lidahnya kesamping. Valerie mendengus dengan wajah memerah malu.

Gabriel tertawa renyah melihat ekspresi Valerie. Entah sudah berapa kali dia tertawa dan tersenyum hari ini berkat mate nya itu. Padahal selama 18 tahun lebih, dia adalah orang yang paling sulit untuk tersenyum apalagi tertawa.

Setelah makan malam, mereka pun memutuskan untuk check-in ke hotel yang telah di pesan Gabriel disamping restoran mewah tadi. Tatapan aneh dari orang-orang sekitar yang menganggap mereka seperti paman dan keponakan itu tak mereka hiraukan. Meskipun Gabriel awet muda di usianya yang lebih dari 60 tahun, namun secara fisik dia tetap lelaki dewasa yang terlihat berusia 30 tahunan. Menggandeng gadis muda yang dianggap masih di bawah umur, tentu saja akan terlihat jomplang di mata orang orang. Tidak salah kan jika Valerie memanggil nya paman atau pak tua..? Bahkan usia Gabriel sendiri lebih tua dari usia ibu nya Valerie.

"Bagaimana sweetie, kau suka..?" tanya Gabriel memeluk Valerie dari belakang dan meletakan dagunya di atas pundak gadis itu, saat dilihatnya Valerie sedang menikmati pemandangan laut dari atas balkon kamar mereka yang menghadap langsung ke arah pantai.

"Hmm.. terima kasih karena telah membawaku kemari." Valerie mengangguk antusias sambil menggigit bibir bawahnya karena risih dengan tangan Gabriel yang melingkar di perutnya. Namun dia juga tak berani membalas apalagi mengelak. Hanya bisa menikmati moment itu sebisa mungkin karena bisa saja besok semua itu tak akan terulang lagi.

Dan Gabriel pun semakin mengeratkan pelukannya, merasakan desau angin pantai yang kencang menempa angan akan kebersamaan mereka yang penuh dengan rintangan di masa mendatang.

My Mate Is My Mother Exmate✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang