" SARADA!"
sejak 3 menit yang lalu boruto berteriak di depan rumah sarada namun tidak ada jawaban.
"SARA-D"
"cari sarada?"
Ada seorang perempuan tua yg menepuk bahu boruto.
"i iya obasan"
"dia sudah berangkat sekolah pagi-pagi"
"be benarkah?"
"iya"
"kalo begitu arigatou obaasan"
Setelah menundukan kepala boruto lari sekuat tenaga untuk kesekolah.
-
-
-
-
-
-"sarada"
Boruto menghampiri gadis yg tengah menyembunyikan wajahnya dimeja.
Gadis itu pun mengangkat wajah nya. Terlihat jelas jejak air mata dan mata sembabnya.
"apa kamu menangis?"
"tidak, ada apa?"
"mengapa kamu jalan duluan?"
"lagi ingin" jawab sarada dingin.
"kamu buat aku khawatir"
"oh"
"kamu kenapa?"
"tidak ada.. Aku hanya tidak ingin bergaul dengan seorang pembohong!"
Setelah itu sarada keluar kelas begitu saja meninggalkan boruto seorang diri.
-
-
-
-
-Pov sarada.
Akan nyaman jika disini. Aku ingin menenangkan diri diatap sekolah.
Maaf boruto aku tidak bermaksud menjauhi mu.
Tapi rasa kecewa dan tidak percaya ku terhadap kamu terlalu besar.
Bahkan aku masih merasa ini semua mimpi. Bagaimana bisa kamu satu-satunya orang yg aku percayai malah yang mengkhianati.
Serkk...
"sarada.."
" mau apa?"
"sedang apa kamu?"
Aku merasa yang memanggilku bukan boruto.
Aku menoleh kearah suara seseorang itu.
"mitsuki?"
"hn. Kamu ngapain disini?"
"aku butuh tempat sepi"
"kamu bolos?"
"iya"
"ingin aku temani?"
"tak usah"
Setelah mendengar penolakan dari bibir ku bukan nya pergi mitsuki malah ikut duduk disampingku.
"apa kamu mau cerita?"
Aku melirik mitsuki sejenak setelah itu aku paling kan lagi.
"ah~ tak usah"
"dari tarikan nafas mu pasti sedang ada masalah yg kamu simpan sendiri iyakan?"
"bukan urusan mu!"
"jangan menyimpan beban sendiri itu tidak baik untuk kesehatan"
Saat aku melihat ke mitsuki ternyata dia sedang menatap ku dengan senyum manis nya.
"aku hanya ingin tanya sesuatu"
KAMU SEDANG MEMBACA
kau adalah cahaya hidup ku
FanfictieAku hanya lah seorang anak yg penyakitan dan tidak dibutuhkan.orang tua ku sibuk dengan pekerjaan mereka, hidup ku hanya berbaring diranjang rumah sakit. Dan aku mulai pasrah akan sisa hidup yg ku jalani. "hingga pada akhir nya dia datang, memberiku...