Yo saya kembali xD
Langsung aja yah :v
Happy Reading! :)
.
.
.
.
.
.
Jungkook mengetuk pintu kamar Eunha untuk yang ketiga kalinya, tapi tetap saja tidak ada jawaban. Sedikit kesal dan khawatir, dia membuka pintu itu tanpa ijin. Dan ternyata Eunha tertidur diranjangnya. Jungkook mendekat dan menaruh nampan yang dibawanya ke atas meja.
Eunha tidak mau makan seharian ini dan juga tidak keluar kamar, makanya Jungkook mengantarkan makan malam gadis itu sekarang. Dia duduk disamping Eunha dan memeriksa kening adiknya yang terasa masih sedikit hangat.
"Eunha-ya.." pelan dia membangunkan gadis itu. bagaimanapun juga, Eunha harus makan dan minum obat. "Eunha-ya, bangunlah. Kau harus makan." Dia berujar lembut. Sebenarnya dia sedikit aneh dengan bicaranya sendiri. Yah, mungkin dia sudah terbiasa berbicara dingin pada Eunha.
Manik coklat itu terbuka dan menatapnya, Jungkook tersenyum dengan membelai lembut rambut Eunha. "Bangunlah, makan dulu ya?" Eunha masih diam menatap kakaknya. Perasaannya saja atau Jungkook memang berubah? Seharian ini Jungkook sangat perhatian dan hangat padanya. Dia senang, hanya merasa sedikit aneh. Eunha mengernyti saat melihat sedikit lebam biru disudut bibir kakaknya. "Eunha, ayo duduk dan makan."
Pria pirang itu menghela nafas saat Eunha lagi-lagi menggeleng jika ditawari makanan. "Kau harus makan agar tidak sakit. apa kau mau aku suapi?"
Blush...
Cukup! Sikap Jungkook berbeda 180 derajat. Tidak pernah pria pirang itu memanjakannya sampai seperti ini. Membuat wajahnya merona dan memalingkan pandangannya. Jungkook mengernyit tiba-tiba. Kenapa wajah Eunha memerah? Jungkook membatin bingung.
Ting tong…
Dia menoleh saat ada suara bel, dia berdiri. "Aku buka pintu dulu." Dia pergi keluar tanpa menyadari Eunha yang merasa lega.
Jungkook membuka pintu dan mendapati tatapan dingin dan tajam dari tetangga depan rumahnya. "Xiao-ya.." suaranya pelan, dia tahu kenapa perempuan itu marah padanya. "Aku…"
"Eunha,, dimana dia?"
Jungkook menghela nafas dan bergeser untuk memberi jalan bagi Cheng Xiao. "Dia dikamar, dan belum makan seharian." Jungkook berharap Cheng Xiao bisa membujuk Eunha untuk makan. Perempuan itu mendorongnya dan berjalan melewatinya dengan dengusan kesal. Membuat Jungkook lagi-lagi menghela nafas.
Cheng Xiao segera berjalan menuju kamar Eunha, sementara Jungkook memutuskan untuk menonton TV saja. Cheng Xiao membuka pintu itu dan melongokkan kepalanya, "Eunha-ya?" suaranya riang dan dia tersenyum saat Eunha melihatnya.
Dia masuk dan duduk ditempat tadi Jungkook duduk. "Kudengar kau sakit, jadi aku menjengukmu ke sini. Bagaimana keadaanmu?" dia memeriksa kening Eunha.
"Aku sudah lebih baik Unnie. Terima kasih karena sudah datang." Cheng Xiao tersenyum mendengar jawaban adik temannya itu.
"Kau tidak akan lebih baik jika belum makan Eunha-ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Lust {EUNKOOK} - COMPLETED
RomanceKau adikku dan aku sangat mencintaimu. Aku tidak peduli akan semua hal, yang aku inginkan hanya kau menjadi kekasihku.