Happy reading!
14.
Siang itu Athala berada di rumah sakit menemani Reyhan. Pikirannya kalut dan berantakan. Semua pertanyaannya semakin memenuhi isi kepalanya.
"Adik saya gapapa kan dok?"
Dokter itu terlihat menghela napas panjang dan mendongakkan kepalanya melihat Reyhan.
"Kita akan lakukan kemoterapi." Athala mengernyit. Setau dia,kemoterapi itu merupakan jalan atau cara seseorang mencegah berkembangnya suatu penyakit. "Memang sakit apa dok kalo saya boleh tau?"
"Leukimia."
Tubuh Athala seketika bergetar dan melemas. Bagaimana mungkin sosok cewek yang sangat ceria dan tegar itu menyimpan sejuta beban di hidupnya. Reyhan menepuk pundak Athala. "Lo udah tau kan? Itu alasan gue mukulin lo kemarin."
"Silakan urus administrasinya lalu kita akan melaksanakan kemoterapi."
Dokter itu meninggalkan Reyhan dan Athala yang duduk di bangkunya dengan semua keterkejutannya. Maaf,hanya kata itu yang selalu keluar dari mulut Athala. "Kalo lo mau masuk. Masuk aja. Gue mau urus administrasinya."
Athala menganggukkan kepalanya. Dia membuka pintu ruang 07, memperlihatkan seorang gadis polos yang penuh dengan keceriaan terbaring lemah dengan semua alat di tubuhnya. Athala menggenggam tangan Rachel. Dingin.
"Gue sayang sama lo." Kata yang hampir punah diucapkan oleh Athala itu keluar hanya untuk seorang gadis mungil di depannya. Mulai sekarang,Athala merasa tidak ingin kehilangan sosok Rachel dalam hidupnya. Rachel harus bahagia bagaimanapun caranya. Itu tekadnya.
Gue nemu sesuatu yang baru dan bakal ngebuat lo kaget seketika. Nanti gue kasih tau.
Pesan dari Arvin ini sukses membuat Athala semakin penasaran. Apa yang dimaksud oleh Arvin?
"Athala."
"Lo balik ke sekolah gih. Gue bisa jaga adik gue sendiri. Kalo udah pulang,bawain tas gue sekalian kesini."Athala menganggukkan kepalanya dan keluar dari ruangan Rachel. Ia segera melajukan mobilnya ke sekolah kembali dan menemui Arvin untuk menemukan jawaban dari rasa penasarannya.
****
"Darimana kamu?"
"Athala dari rumah sakit. Athala ke kelas dulu."ujar Athala sedikit teriak kepada Merin yang tengah menggelengkan kepalanya. Tunggu. Di rumah sakit?
Athala berlari melewati koridor-koridor gedung dan menemukan Arvin yang sedang nongkrong bersama Raka dan Rizky. "Vin."
"Akhirnya lo dateng Thal. Gue sama dua cecurut nih nemuin fakta baru."
"To the point."
Arvin menyerahkan hpnya yang memperlihatkan seseorang dengan senyum liciknya. Athala menggeram hingga menggenggam kuat hp Arvin. Retak. "Oh God,hp gue."
Athala mengumpat kasar lalu,"aduh sakit."
"Siapa suruh ngomong kayak gitu?"
"Mampus lo Thal,ada bu kepala yayasan. Kabur yok." Rizky mengajak Raka dan Arvin kabur dari tempat itu sebelum mereka juga terkena amarah dari Merin.
"Mama lepasin!"
"Mulutnya minta mama cabein ya?ato minta mama gunting?hm?"
"Maaf ma,khilaf Athala."
"Naya daritadi nyariin kamu. Katanya kamu ke luar sekolah. Bolos?"
Wajah Athala berubah menjadi dingin dan menyeramkan-------membuat Merin sedikit ketakutan. Athala berbalik badan dan segera berjalan menuju ke gedung kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (SELESAI) ✔
Teen FictionAthala namanya, seorang cowok yang sangat tidak suka dengan dunia percintaan. Namun ketika dia bertemu seorang gadis, dia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menaruh perasaan. Athala mencari tau tentang gadis itu yang ternyata namanya Rachel, si...