13.00 tepat keringat dingin keluar dari pori poriku yang sangat terasa longgar. Tak terasa jantung ini sudah bertalu talu bagai suara bedug dan takbir yang berkumandang.
Tepat dihari itu aku mengikuti tes online seleksi SMA favorite di Kota ku.
Usaha dan doa memang tidak menghianati hasil.
Namaku Eliza Nasabina. Aku biasa dipanggil Liza. Pada tahun ini,aku resmi menjadi murid baru SMA Pattimura.
Aku sudah mengira apakah kehidupanku di SMA ini bisa sesuai dengan yang kuinginkan?
Aku. Aku tipe orang yang santai namun tidak akan kelewat santai jika menyangkut hal hal yang penting menurutku. Hanya menurutku.
Aku mempunyai ambisi yaitu lulus dari SMA dengan hasil memuaskan.
Aku mempunyai keinginan yang banyak diinginkan orang lain. Aku selalu ingin banyak tahu ini dan itu.
Karena,aku benci penasaran.
Aku terkadang suka bermain main bahkan hingga seperti bukan sikapku. Bermain main masih dalam konsep wajar. Aku selalu bertindak sesuai mood.
Ya, terkadang.
Aku kaku? Terserah kalian. Kurasa kalian benar. Tetapi tidak termasuk untuk orang orang terdekatku. Keluarga maupun sahabat.
Tapi semuanya berubah. Berubah. Aku tidak yakin ini terjadi padaku. Setelah kedatangannya. Ya kau.
Awalnya. Aku bodoh, aku menyadari kedatangannya tetapi aku cukup menyambutnya. Karena sekali lagi aku benci penasaran.
Apakah karena aku cukup menyambutnya aku termasuk orang orang pemberi harapan palsu?
Tidak peka?
Atau Berpura pura polos?
Waktu itu. Hari dimana aku membuka aplikasi chatting setelah acara tidur bersambungku dihari libur kulihat obrolan masuk dari orang yang menjadi pengrusak zona ini.
Dia. Dia adalah Genza Abhiasa orang yang membuatku tersihir dalam sekejap.
Orang yang membuat sikap ingin selalu sesuai keinginanku ini mulai memudar.
Bahasa bahasa aku-kamu,aku-kau pun berubah menjadi lo-gue semenjak kedatangannya.
Dia yang selalu menyukai foto foto yang kuunggah tanpa tertinggal.
Dia yang mengikuti akun Instagram-ku tanpa mengenal terlebih dahulu.
Dia yang followersnya termasuk kategori most wanted mengikuti akun ku yang tidak seberapa dibandingkan dengannya?
Dia yang memulai semua pertemanan pada semua sosial media milikku.
Dia yang selalu melihat story harianku disetiap aku mengunggahnya.
Aku benci memikirkannya,karena aku mulai merasa terganggu dalam dua minggu ini oleh ulahnya.
Dia yang selalu memulai percakapan dengan terkesan dingin itupun membuatku sesikit goyah. Terkadang juga isi bahasannya tidak jelas. Aku merasa seperti ada dua kepribadian dalam dirinya.
Aku tahu dia mempunyai pacar karena pada kolom bio status Instagramnya tertulis nama Caca Clarissa.
Tapi mengapa dia selalu menggangguku? Dengan cara cara randomnya itu? Di tertarik padaku? Dia menyukaiku? Lalu untuk apa pacarnya?
Tetapi tidak juga. Mungkin ini hanya prasangkaku saja. Mungkin mereka telah berpisah.
Kenapa? Karena beberapa hari yang lalu nama Caca Clarissa itu telah hilang dari Bio instagram miliknya. Milik Genza.
Katakan aku stalker. Toh kenyataannya memang iya. Tapi hanya karena penasaran, bukan untuk hal lain.
Tapi apa peduliku?
Hingga sekarang, pada saat hari terakhir mos tepatnya di hari terakhir aku melihat makhluk itu. Dia, Genza Abhiasa sedang berdiri dihapadanku dengan tampang yang kelewat songong.
"Lo cantik!" ucapnya menunjuk tepat didepan wajahku.
Langsung terdengar sorak sorak dari teman teman seangkatanku yang sedang mencari nama mereka saat pembagian kelas.
Aku yang memang baru pertama kali melihatnya cukup terkejut. Memang benar kata orang Liat asli lebih cakep dan begitulah situasi yang kurasakan sekarang.
Pada hari mos pertama dan kedua aku tidak melihatnya, tetapi aku tahu dia bersekolah disini.
Jauh sebelum aku mengenalnya, ralat. Jauh sebelum aku merasa terganggu olehnya aku sudah bertujuan untuk bersekolah di sekolah ini. Tanpa ada tujuan lain.
Tepukan di bahuku membuatku tersadar.Aku tahu dia sahabatku Sabita Kirana yang berasal dari SMP yang sama denganku.
Sabita adalah sahabat yang suka menyadarkanku. Dia sedikit bad girl namun lebih memilih berteman dengan orang sepertiku.
Dia bilang, aku pintar, aku jenius, aku semuanya, asal aku gak polos dan imut. Dia bilang, 'Kamu pasti bakal ngerasa bego kalo kenal cinta'
Dan setelah mengingat itu fokusku pun mulai kembali pada makhluk di depanku. Terkejud, sangat.
Menurut perkiraanku dia melakukan ini hanya sebagai taruhan saja,melihat wajah teman teman nya yang terlihat menahan tawa,maka aku mengabaikannya saja.
Aku kurang suka menjadi pusat perhatian apalagi dalam hal seperti ini. Kuangkat kepalaku kulihat banyak para senior senior yang melihat kearahku dari lantai atas.
Pada saat aku akan berbalik aku terkejut melihat Spanduk yang berukuran cukup besar yang bertuliskan "CONGRATS TO ELIZA NASABINA"
Sedetik kemudian aku dikejutkan lagi dengan kata katanya yang super keren.
"Biasa aja muka lo gak usah merah! Nambah cantik gak enak diliat. Merah gitu baper apa malu?" ucapnya sambil mencolek daguku tak lupa muka datarnya khas senior terhormat.
Sejak itu aku ingin sekali melaknatnya dengan semua bahasa didunia ini. Sejak saat itu juga aku berpikir apakah ini yang akan membuat seseorang menjadi bodoh karena hal hal seperti ini? Seperti yang diucapkan Bita tentunya.
Dan terakhir, aku berdoa semoga ini berkah bukan musibah.
Tfr.❤
Votmennnnnt dong,biar aku seneng :v
KAMU SEDANG MEMBACA
UnUsually
Teen Fiction[ MASIH DIREVISI YAA, SOALNYA AKU PENGEN NANGIS BACA KARYAKU SENDIRI T_T ] • Genza Abhiasa • Eliza Nasabina "Lo suka gue?" Aku mengangguk. "Iya" "Lo cinta gue?" Aku bergumam. "Belum, mungkin, nggak tahu." "Lo sayang gue?" "Iya" "Lo tahu,kalo lo...