Tangan yang Memeluk

55 1 0
                                    

Tidak ada yang bisa aku andalkan,

ketika tangan-tangan kesepian itu memeluk erat.



Hanya ada aku di sini,

tertawa,

menangis,

tersenyum,

dan kesakitan

dalam dunia yang cuma punya aku.



Akan lebih baik berteman dengan udara,

yang kian hilir mudik dalam ruang berdinding keramik.



Sesekali mengizinkan pikiran melayang,

sampai menemukan tawa

tanpa pelukan kesendirian yang penuh luka.



Setidaknya,

aku bisa membagi setengah kisah,

gelak,

dan tangis.



Sampai pada akhir,

aku harus sengaja menghela napas,

agar sadar diri.



Pulang ke realitas.



Namun aku mengerti,

diri terlalu nyaman dalam

pelukan nyeri kesepian.



Entah,

berteman dengan diri sendiri

jauh lebih menyenangkan.



-27 Januari 2010-

DOSA HINAWhere stories live. Discover now