Hai readers 😁
Berjumpa lagi dengan P. Ray21
Apa kabar semuanya???..
Jangan lupa bahagia ya! 😄
Selamat membaca🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️🌫️
Sudah dua hari semenjak insiden kepala benjol yang ramai diperbincangkan di kalangan siswa SMA 1 Perjuangan, tentu saja gadis yang menjadi korban yang tak tahu apa-apa itu baru saja 2 hari masuk sekolah setelah seminggu awal dimulainya ajaran baru sebelumnya dia tidak ikut pas acara MOS (Masa Orientasi Sekolah) di karenakan alasan pribadi yang bisa dimaklumi oleh pihak sekolah. Intinya seminggu sebelumnya dia tidak masuk, 2 hari berada di sekolah, ditimpa nasib apes, izin lagi 2 hari karena sakit, tentu saja bagaimana dia bisa mengikuti pelajaran kalau dalam keadaan kepala yang tidak bisa berpikir itu. Alhasil dia sama sekali tak tahu kabar berita apa saja yang ada di sekolahnya
Hari ini setidaknya gadis itu mulai sekolah lagi dan tau-taunya dia sudah mendapat sebutan nama baru..
"Jenong?, Uhm? Jena ya?....kamu udah sembuh?", Tanya seorang gadis cantik didepan bangkunya kini yang tak lain ketua kelas X D. Mengingat gadis yang ditanya saat ini tak pernah mengenalkan dirinya, tak seperti sekolah pada umumnya, di sini sistem absensi para siswa menggunakan finger print atau scan sidik jari, jadi acara perkenalan hanya dilakukan pada saat MOS saja dan tidak ada basa basi perkenalan diri saat pelajaran dimulai mengingat disekolah ini tidak membuang waktu untuk hal-hal semacam itu.
*Nama baru apalagi ini...? Jenong? Jena? Ah terserah deh, nama panggilan aja repot*
"Iya, Jena, udah dong, buktinya aku udah di sini", jawab Jena sekenanya namun ramah, mengingat ketua kelas ini kemarin yang mengantarnya ke UKS dan melapor kepada wali kelasnya untuk izin dipulangkan. Plus yang mengembalikan kunci gudang yang belum sempat Jena kembalikan."Oh iya, aku Karina, sebelumnya aku udah pernah ngenalin diri ke kamu, tapi kamunya udah kaya orang linglung gitu kemarin, pas ditanya juga kamu udah gak respon apapun", ya nama ketua kelas ini adalah Karina.
"Iya, maaf ya, tapi aku udah hafal kok sama teman-teman dikelas, kan ada di buku", ucao Jena
"KARINA!!!", panggil beberapa siswa dan siswi yang juga sekarang mendekat.
"Ah, Jenong? Musuhnya biawak? Kamu sekolah gak nyampe 2 hari aja langsung ngartis loh, sampe nyamain popularitasnya si sultan sama pangeran sekolah. Terus biawak yang sering ganggu ayam-ayam di sekolah gak muncul lagi sejak insiden pertarungan kamu sama biawaknya", gadis lainnya yang tiba-tiba langsung mengakrabkan diri dengan pembicaraan ini
"Hush, Ami...jangan panggil Jenong dong, gak sopan aja kamu", Karina menimpali.
"Gak apa-apa kok, temen-teman juga udah taunya Jenong", agak gedek sedikit namun ia malas berdebat hanya gara-gara nama, terlanjur juga tadi sebelum tiba di kelas sudah banyak yang menyapanya dengan nama Jena dan Jenong.
Jena mengenali wajah-wajah teman sekelasnya beserta namanya dari buku identitas siswa angkatan yang diberikan oleh staf administrasi sekolah, ia sengaja hanya menghafalkan bagian kelasnya saja agar pada saat masuk nanti dia tidak menjadi ANOTHER di kelasnya, ya jumlah seluruh siswa dikelasnya ada 29 orang termasuk dirinya. Pemotretan foto identitas diambil pas hari MOS terakhir, dan sayangnya Jena tak memiliki foto dirinya di dalam buku identitas ini namun identitasnya tetap masuk dalam daftar, tapi berdasarkan penjelasan dari staf biasanya buku ini akan di perbarui lagi saat akan kelulusan."Ish...Karina....kamu denger sendirikan..katanya gak apa-apa"
"Jenong, terus lo ngelawan si biawaknya kayak gimana sih ceritanya kok bisa lo nya sampai segitu parahnya, di jidat pula", kali ini laki-laki yang bertanya bisa ditebak namanya Ari
*Kok kalo dengar kata jenong dari laki-laki ngeselin banget deh, keinget kejadian jahiliah kemaren*
"Aku nafasin tu biawak di mukanya",
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On Me
Teen Fiction[ Dimash ] : Kehidupan ku yang tenang dan damai....sampai bertemu lagi dikehidupanku selanjutnya.... [ Dirga ] : Satu kata buat si makhluk kotet itu BERISIK. Manusia satu itu gak dihinggapi normal sedikitpun, barangkali lahirnya di planet entah bera...