#3

250 31 2
                                    

Keluarga Kang kini sedang menyantap makan siang yang telah dibuat oleh sang ibu tercinta. Semuanya hanya terfokus pada makanan lezat sang ibu. Tak ada senda gurau disaat menikmati makan.

Saat itu pula kepala keluarga mereka telah datang dari tugas kenegaraan di istana. Sang Ayahanda sedikit menyelinap supaya keluarga kecilnya tak terganggu dalam menikmati santap siang.


Namun, tentu saja insting seorang istri pasti mengetahui jika pujaan hatinya telah datang ke istana kecil mereka.

"Sstt jangan melihat ke arahku, lanjutkan saja aktivitas makanmu itu yeobbo" bisik Kang Daniel

Akhirnya kedua anaknya sontak melihat ke arah ayah tercinta mereka.

"AYAHHHH !!!! Euhhh maafkan kami ayah , memulai makan tanpa menunggu kehadiranmu yang telah bersusah payah bekerja untuk mendapatkan makanan ini"
Ungkap si kakak sulung, yang diikuti membungkukkan badan untuk meminta maaf atas kesalahan mereka.

"Ahhh sudahlah, jangan berlaku seperti itu. Aku bekerja keras hanya untuk kalian juga kan. Makanlah yang banyak, aku akan bahagia jika kalian juga bahagia" respon sang ayah

Setelah selesai melakukan santap siang. Akhirnya mereka bersantai dahulu, sambil bercanda gurau satu sama lain.

"ehemm.. Seungwoo ayah ingin bicara denganmu" pinta sang ayah

"Silahkan ayah, apa yang ingin anda bicarakan?"

"Umurmu sudah cukup tinggi bagi seorang lelaki. Ahh, rasanya baru kemarin aku mengajarkanmu bermain panahan. Tapi, lihatlah sekarang. Ckk kau sangat jago dalam hal apapun, bahkan sekarang kau akan diangkat jadi pengawal pribadi Putra Mahkota negeri ini" hal itu sontak membuat terkejut sang putra.

"Bbagaimana ayahanda bisa tau mengenai pengangkatan ku sebagai pengawal Putra Mahkota ?"

"HAHAHA lucu sekali kau anakku, tentu saja aku pasti tahu. Bahkan aku orang pertama yang tahu kau akan menjadi pengawal pribadi. Itu karena Raja sendiri yang meminta izinku untun menjadikanmu pengawal anaknya"

Sejeong dan Minju pun terkejut akan hal ini, karena mereka belum diberitahu sebelumnya.


"Apakah ini benar anakku? Tanya sang Ibu


" Iya bu, ini benar. Hanya saja aku terlalu malu untuk membicarakannya" Jawab Ong

"Mengapa kau berpikiran seperti itu kak?bukankah itu adalah hal yang bagus bagi dirimu?" Resah sang adik



"Iya memang itu yang seharusnya aku rasakan, adikku. Tetapi ada hal lain yang aku pikirkan."


"Aku tak bisa menikahi seseorang yang kucinta. Aku harus setia mengabdi pada tuanku. Aku harus menjaga harta berharga negeri ini." Ungkap Ong sambil bersedih


"Dengarkan aku anakku, mungkin kau bisa saja menjalankan abdimu pada negara. Tapi sebelumnya juga, kau dapat meminang seorang gadis yang kau dambakan. Itu tidak menutup kemungkinan"  Saran Ayah Daniel

"Aku tahu ayah, aku bisa menikahi seorang gadis. Tetapi aku tak ingin istriku kelak hanya akan berstatus saja sebagai pendampingku. Aku tak ingin hanya menjadikkanya tempat sandaran saat aku pulang bertugas saja. Aku ingin setiap saat memilikinya."

"Ibu sangat bangga padamu nak" ungkap sang ibu sambil memeluk dan mencium kening anaknya tercinta.







Namun, di lain pikiran.
Kang Minju sedang membayangkan bagaimana rasanya menjadi istri seorang patriot. Yang tugasnya hanyalah mengutamakan tanah air. Dan sang kekasih hanya datang saat istirahat akan kepenatan abdi yang dijalaninya.

Akankah ia kuat menjalani kehidupan seperti itu ? Akankah ia bisa menjalani kehidupan sebagai seorang istri Pengawal, Jenderal, Bala Tentara Negeri? Atau bahkan seseorang yang memimpin mereka,












Sang Putra Mahkota ?

Throne Of Love • ON HIATUS | 배진용 & 김민주Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang