Fauzi bukan tipe lelaki yang suka mengurusi kehidupan orang lain,tapi,cewek yang kemarin ia temui di halte dekat sekolah buat dia penasaran tentang kehidupannya,nama cewek itu Sevtia Putih Araline,panggilannya putih, apakah dia suka warna yang sesusai sama namanya kah?atau ibunya yang suka warna putih terus kedapetan ide untuk ngasih nama anaknya putih ?terus arti Araline apa?kalo Sevtia?Fauzi terkekeh pelan , lalu matanya menatap kearah jalanan yang basah karna hujan.
Bau tanah habis hujan masih menyeruak di hidungnya menimbulkan kesenangan sendiri,Fauzi suka hujan,tapi cuma mandangin aja,kepalanya ga boleh kena air hujan sedikit pun,bisa flu dia.
Kata Fauzi"gapapalah,gini-gini gua cuma seorang anak laki-laki yang di harapin sama ibu bapak gua,kalo ga diharapin,udah dibuang"ketika terkadang Fauzan,sang saudara kembar meledek keimunan tubuhnya yang lemah bagaikan bayi perempuan karna fauzi harus keluar dengan tubuh prematur,ketika lahir Fauzi hanya memiliki berat 2,2 kg dan harus di inkubator dua minggu sedangkan Fauzan lebih beruntung karna ia lahir dengan berat badan normal.
Fauzi melirik jam tangan hitam nya,jam lima sore,dia mendengus,hujan memang sudah berhenti,tapi masih gerimis,gimana dia pulang?ah benar benar sial.
Fauzi mengacak rambutnya asal , ia duduk sambil menikmati air hujan jatuh,satu tangannya merogoh saku hoodienya ,mencari ponsel,ketika ponsel bercase hitam metalik itu sudah ada di genggamannya ia segera memencet nomor Fauzan dan menyuruh lelaki itu datang untuk menjemputnya lalu ia memasukan ponselnya lagi kedalan saku hoodienya.
Sembari menunggu sang saudara kembar datang,Fauzi hanya diam,memasang wajah datar dan hanya melirik sekilas kendaraan kendaraan lewat .
Sudah 30 menit
Fauzan tidak kunjung datang,ia mengambil ponselnya lagi lalu menghubungi Fauzan.
"Nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan,cobalah beberapa saat lagi"
Fauzi kesal,ia tidak mau menunggu lebih lama lagi dan ia tidak peduli akhirnya ia melangkah keluar dari halte itu dan berjalan di bawah gerimis
Bodo amat Zan!!!bodo!!
Gerutu Fauzi dalam hati
Dan belum beberapa meter ia berjalan sebuah motor mengebut hingga menyipratkan air genangan ke arahnya, Brengsek,ia berhenti lalu menatap motor itu berbalik dan sialan ternyata itu Fauzan,Fauzan hanya tertawa tanpa dosa melihat Fauzi yang setengah basa kuyup karna gerimis air hujan tambah cipratan yang ia beri tadi.
"Udah lama nunggu?enak ga?Haha"Fauzan berbasa basi kepada Fauzi yang sedang menaiki motor.
"Gausah banyak bacot,pulang sekarang"
Bukannya takut Fauzan malah terkekeh lalu dengan santai menjalankan motornya
"Ngebut,gua udah ga sabar buat nendang palalu di rumah"ujar Fauzi.
--------------
Sesampainya dirumah Fauzan langsung memarkirkan motor dan Fauzi langsung turun dan siap menendang kepala fauzan yang sedang menunduk.
"Eh anjing,gua lama gara gara ini motor,tadi bannya bocor terus meledak dijalan,alhasil gua harus kebengkel dulu"Fauzan berusaha menjelaskan .
"Seenggaknya kan lo bisa nyalain ponsel lo jing buat ngabarin gua"Fauzi mulai kesal
"Gledek ,ngeri kesamber gua"Jawab Fauzan ngeselin.
Harusnya kesamber aja lo"Fauzi langsung masuk dan melepaskan hoodie basahnya lalu melemparkannya ke fauzan yang sedang melipat jas hujan ,
"Bocah kaga tau diuntung,nyesel gua jemput dia tadi"gerutu Fauzan sambil menaruh has hujan itu di jok motor.
Fauzi meninggalkan fauzan masih di garasi lalu menaiki tangga,dan sudah sampai diruangan atas,ada sulton dan baim yang sedang bermain ps,dan hikmal tengkurap sambil membaca komik boruto kegemarannya.
YOU ARE READING
FAUZI
Non-Fictionia mengibaskan rambutnya yang basah karna air hujan,sesekali ia melirik perempuan yang berdiri disampingnya yang sedang mengeratkan hoodie kebesaran yang ia pinjamkan,perempuan itu kedinginan,sambil menatapnya berulang,perempuan yang kini menjadi mi...