⚠it's kind of mainstream friendzone story⚠
in which they were 7 y.o
°°°°°"Non nanti gantian ya, umji juga mau main."
"Bentar ya ji, bentar lagi musuhnya kalah nih!"
Sudah kelima kalinya vernon bilang begitu. Umji masih setia menunggu gilirannya main sambil menonton vernon yang asik bermain arcade game.
"Ah sial!"
Tulisan game over terpampang di layar mesin arcade game.
"Sekarang giliran umji ya non!"
"Tunggu dulu ji, sekali lagi deh, habis ini janji kamu boleh main sepuasnya, sekali lagi ya?"
"Yaudah deh." Umji mengalah, padahal ia sudah semangat sekali saat gilirannya tiba tadi.
Dua jam kemudian..
"Non, udah sore." Ujar umji seraya mengguncangkan bahu vernon.
Maksudnya umji minta giliran main, tapi vernon malah menyelesaikan permainannnya lalu turun dari kursi game. Seketika mesin arcade langsung dikerubungi anak-anak lain yang ingin bermain juga.
"Yuk pulang!" Vernon menggandeng tangan umji keluar dari game center sementara gadis itu masih terus menatap mesin arcade.
Sepanjang perjalanan pulang vernon terus mengoceh tentang betapa serunya game yang tadi ia mainkan sampai tak sadar gadis kecil disampingnya kini sedang terisak.
"Eh kamu kenapa ji? Kok nangis?"
Vernon jadi gelagapan melihat umji tiba-tiba menangis. Gadis kecil itu menggeleng namun tangannya bergerak menghapus air mata di pipinya.
"Duh jangan nangis dong! Nanti dikira aku yang nangisin kamu."
Bukannya berhenti tangis umji malah semakin kencang. Vernon semakin bingung.
"Cup cup udah dong nangisnya, kamu kenapa sih?" Vernon berdiri didepan umji menatap gadis kecil itu bingung.
"Aku juga mau main game non tapi kamunya gak mau gantian jadi keburu sore..huu..huu.." umji menangis lagi setelah menjawab pertanyaan vernon.
Vernon jadi merasa bersalah. Saking asiknya ia sampai lupa kalau umji juga mau main game.
"Yaudah, besok kamu boleh main sepuasnya deh aku janji."
"Beneran?"
"Iya, janji."
Vernon mengangkat jari kelingkingnya lalu disambut oleh jari kelingking umji.
🎮🎮
Seperti janjinya kemarin, hari ini vernon sudah mengetag mesin arcade untuk umji. Umji pun bermain game tanpa diganggu anak sd lain yang sedang ramai bermain di game center.
"Ayo ji! Itu serang yang kanan! Tembak ji tembak!" Vernon geregetan sendiri melihat permainan umji. Skillnya benar-benar payah.
"Udah ah aku gak bisa! Main yang lain aja!"
Umji menyerah lalu turun dari kursinya. Mesin arcade game langsung jadi rebutan anak-anak lain yang mau bermain juga.
"Ah kamu mah, padahal koinnya masih banyak, kan bisa buat aku main tadi." Ujar vernon setelah mereka keluar dari kerumunan anak-anak.
"Kata kamu aku boleh main sepuasnya hari ini." Umji mengingatkan.
"Hehe iya lupa." Vernon mencubit gemas melihat pipi umji yang semakin chubby saat gadis itu sedang cemberut.
"Sekarang mau main apa?"
Ditanya begitu umji jadi bingung, kedua mata cantiknya menyisir semua area game center mencari permainan lain.
"Main crane aja yuk ji!" Vernon mengajak umji ke mesin crane game. Semua koin umji dipegang olehnya.
"Kamu mau boneka apa?"
"Aku mau yang princess non!"
"Oke." Vernon memasukan koinnya lalu mulai menjalankan crane.
"Duh susah ji." Vernon hampir menghabiskan seluruh koin umji tapi belum dapat satu pun boneka.
"Yang mana aja deh non." Kata umji sudah pasrah. Vernon memasukan koin terakhir mereka dan...
Ting tong!
Kedua mata umji langsung berbinar. Vernon mengambil bonekanya dari drop box lalu memberinya pada umji.
"Dapet stitch ji, gapapa kan?" Umji menatap kosong boneka stitch di tangannya lalu mengangguk tanpa suara. Setelah itu mereka pulang karena sudah tidak punya koin lagi.
"Kok diem aja ji? Kamu belum puas mainnya?"
Vernon merasa aneh dengan sikap umji. Ia tidak bicara sama sekali sejak pulang dari game center. Ditanya pun hanya dijawab dengan gelengan kepala.
"Jangan geleng-geleng doang dong aku kan gak ngerti!" Vernon jadi kesal sendiri.
Dibentak seperti itu umji jadi menangis. Vernon sadar ia sudah salah ngomong.
"Duh ji maksud aku gak gitu, cup cup jangan nangis dong.."
Tangis umji malah semakin kencang membuat vernon memutar otak untuk meredakannya.
"Yaudah kalo gitu aku minta maaf deh, maaf ya ji aku udah bentak kamu." Vernon menggenggam tangan umji berharap tangis gadis kecil itu mereda. Namun umji menggeleng membuat vernon mengerutkan dahinya bingung.
"Bukan itu non. Aku nangis gara-gara kamu ngabisin koin aku, padahal kan bisa dipakai buat besok." Ucapnya parau. Vernon hanya bisa tersenyum miris.
"Terus aku gak suka stitch non, tapi koin aku kamu habisin buat ngambil boneka ini huu..huu.."
"Kalo kamu gak mau bonekanya buat aku aja sini."
"Enak aja! Koin aku udah dihabisin masa bonekanya buat kamu juga."
"Yaudah maaf deh, besok aku traktir es bon-bon sebagai permintaan maaf aku, tapi kamu jangan nangis lagi ya?"
Umji mengangguk masih setengah terisak. Vernon membantunya menyeka air mata dari pipi tembam gadis itu.
🎮🎮
Umji mengelus lembut boneka stitch yang sekarang berada dalam genggamannya. Rasanya sudah lama sekali ia menyimpan boneka itu di atas rak bukunya.
Sudah sepuluh tahun berlalu, Umji ingat dulu dirinya sering kali dibuat menangis oleh vernon. Tak hanya kejadian di arcade game, masih banyak lagi kejadian yang mungkin akan sangat panjang jika umji ceritakan seluruhnya.
"Umji liat pr dong!!" Vernon dengan seenaknya masuk ke kamar umji tanpa permisi. Kebiasaan.
"Eh itu boneka yang dari gue ya? Cieee masih disimpen, biar inget terus ya sama gue."
"Apaan sih, orang dapetinnya juga pake koin gue." Umji mengelak, padahal memang benar.
"Dih masih ngambek, kan udah gue traktir es bon-bon waktu itu."
"Tapi besoknya lo nyolong puding gue waktu makan siang." Umji memasang wajah cemberut dengan pipi yang digembungkan.
"Masih inget aja sih lo. Udah jangan ngambek mulu nanti pipi lo tambah mirip bakpao." Vernon memainkan kedua pipi umji sampai gadis itu kesal lalu mengamuk dan mengejarnya keluar kamar.
Kadang Umji bingung sendiri kenapa dia bisa suka sama Vernon. Padahal Vernon yang suka bikin dia nangis waktu kecil, yang suka bikin dia jadi korban dari kejahilannya, dan yang paling penting Umji tahu Vernon hanya menganggapnya sebagai teman, gak lebih. Tapi Umji tetap suka.
.
.
Fin, 181212
.
.
Apaansi😂 gaje banget ga sih??
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton Candy 一 verji [✔]
FanfictionAnother book of VerJi ⚠memuat berbagai konten imajinasi penulis tentang verji⚠ © J, 2018