BEHIND YOU
by Sleepy Asha
___"Kau salah!" bentak Sasuke pada Naruto pagi ini.
Satu suara jitakan kemudian terdengar, itu hadiah dari Sasuke untuk Naruto yang bebal.
Sasuke tahu kalau Naruto itu keras kepala, tapi dia belum tahu setidaknya sampai saat ini---kalau Naruto ternyata senang sekali mengikutsertakan kekeraskepalaannya dengan kebodohannya.
Naruto membuat muka kesal sejadi-jadinya, menarik bukunya kasar dari Sasuke kemudian berkutat sendiri dengan tugas Matematikanya. "Tidak perlu menjitakku juga, kan!"
Mengerutkan dahi, Sasuke ikutan kesal. Ia membanting pulpennya di meja, lalu berdecak. Tidak ada yang lebih baik dari mereka berdua yang satu kelompok di tugas Matematika sialan ini.
"Sudah kubilang ini kelompok sialan!" suara Naruto setelah mereka berdua terdiam, sibuk dengan perasaan kesal masing-masing. "Seharusnya aku satu kelompok dengan Sakura atau Ino."
"Sabar Sasuke, kau tidak boleh memukul gadis sialan di sampingmu ini," batin Sasuke mengingatkan dirinya sendiri.
Naruto meremas lembaran di bukunya. "Aku tidak bisa Matematika, itu sudah termasuk kesialan. Ditambah lagi aku sekelompok dengan orang bodoh sepertimu, itu makin sialan!"
Sasuke menggebrak meja kelompok mereka, Naruto jelas sekali telah menginjaknya berulang kali dalam beberapa menit terakhir. Ia menarik napas dengan kesal, tatapan murid di kelas juga semakin memperparah tingkat kekesalannya.
"Kau memang tidak pernah mau mendengar pendapat orang lain!" Sasuke berteriak di depan wajah Naruto.
Wajahnya merah, giginya bergemelutuk menghasilkan bunyi kecil yang menimbulkan sekujur tubuh Naruto terserang menggigil sesaat.
Tapi bukan Naruto namanya jika ia tenggelam dalam ketakutan saat mata Sasuke menatapnya berang.
Naruto bangkit berdiri, ia memang termasuk gadis yang tidak senang dibentak di tempat orang banyak. Apalagi ini kelas.
"Tapi seharusnya kau tidak menjitakku!"
Sakura dan Ino ambil posisi berdiri dari kursi mereka, hendak menghentikan pertengakaran pertama Sasuke dan Naruto yang menguras banyak emosi.
Sasuke membawa jari telunjuknya yang panjang ke jidat Naruto, mendorong kepala bersurai kuning itu beberapa kali dengan kencang. Sambil berucap, "Aku melakukannya sekali setelah puluhan kali kau tidak menerima nasihatku!"
Mata biru Naruto berair, ia tidak suka Sasuke mendorong kepalanya dengan cara seperti ini. Ia tidak suka saat ia melirik dan melihat Sakura menatapnya dengan lekat.
"Dan sekarang kau mau adu debat denganku?!" Sasuke kembali melanjutkan ucapannya, sedetik kemudian dia menghentikan dorongan di kepala Naruto dengan sentakan kencang.
Naruto dibuat mundur dua langkah oleh perlakuan terakhir Sasuke. Bersamaan dengan setetes cairan bening yang meluncur dari mata kirinya.Pemuda itu melihat Naruto untuk pertama kalinya menangis. Tapi ia tidak bisa memperlakukan Naruto dengan baik-baik di situasi yang sudah memburuk sejak awal. Maka itu, ia hanya bisa mematung di tempatnya berdiri.
Menyaksikan Naruto yang ditarik ke luar oleh Ino, berlari cepat membawa gadis pirang itu menjauh agar yang lain tidak melihat kalau ia menangis.
"Tenanglah, seperti kau baru mengenal Naruto saja," Sakura ada untuknya saat ini. Mengelus bahunya sebentar dan memberikan senyuman termanisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND YOU [COMPLETED√]
FanficBagaimana kamu menyikapi sahabatmu, itulah yang dipertaruhkan di kisah ini. Bukan mementingkan perasaan sepihakmu dan membuang yang sudah bertahan sejak lama. Di sini Naruto berlebihan menghadapinya, dan otak praktis Sasuke bersuara semuanya akan m...