PROLOG

1.7K 180 62
                                    

Silahkan baca cerita aneh aku ini. Kalau suka baca. Kalau gak suka gak papa. Semua orang punya hak untuk berpendapat.


🍁🍁🍁

Gadis itu melirik ke segala arah seakan mencari sesuatu. Dia bahkan tak henti menggembungkan pipinya. Yang semakin membuatnya terlihat menggemaskan. Kakinya melangkah tak tentu arah, sampai ia terhenti saat matanya menangkap sosok yang sedari tadi dia cari.

Gadis itu tersenyum. Matanya berbinar seakan melihat kilauan emas yang sungguh berkilau menggoda mata. Mungkin orang lain yang melihat ekspresinya saat ini menganggap bahwa gadis itu adalah gadis gila yang sialnya sangat cantik bak malaikat yang menjelma menjadi siswa di sekolah yang elit ini. Gadis itu tidak pernah menghiraukan omongan orang-orang yang mungkin hanya iri padanya.

Gadis itu, Bella Greysha Winata. Dia berlari menuruni tangga menuju kantin sekolah. Senyum manis tak pernah pudar dari bibirnya. Bahkan senyum itu semakin lebar selebar-lebarnya saat sosok yang sedari tadi dia cari nampak di depan matanya.

"REVAAANN"

Bella berteriak memanggil seseorang. Teriakan yang mampu membuat telinga orang yang mendengarnya bisa sampai tuli saking kencangnya. Sekencang petir di siang bolong. Seorang laki-laki yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh ke arah suara. Dia mendengus saat tahu bahwa orang yang memanggilnya adalah seorang Bella.

Revan langsung berjalan cepat meninggalkan kantin berusaha melarikan diri dari Bella. Revan sampai rela meninggalkan semangkok bakso kesukaannya hanya untuk menghindar dari malaikat pencabut nyawanya. Bisa gawat kalau Bella menangkapnya. Bella yang melihat Revan yang berusaha melarikan diri darinya itu, semakin berjalan mendekati Revan. Namun betapa sialnya Bella karena saat dia akan meraih tangan Revan, Bella tersandung oleh meja kantin sehingga dia jatuh tersungkur.

Revan yang mendengar suara gaduh menoleh ke belakang dan mendapati Bella yang saat ini menampakkan senyum tanpa dosa kepadanya. Revan heran dengan gadis ini, dia malah senyum bak orang gila saat dia terjatuh. Aneh.

"Revaaan" ucap Bella pelan

"Apa?" ucap Revan

"Permai surimu ini sedang jatuh. Tolongin dong," ucap Bella tanpa merubah posisinya. Dia bahkan tidak memperdulikan lutut dan sikutnya yang bertumpu pada lantai kantin. Bella mengulurkan tangannya pada Revan agar Revan meraih tangannya dan menariknya. Revan hanya menatap ke arah tangan Bella yang terulur dengan tatapan datar.

"Gue gak punya uang receh, jadi gak usah ngemis sama gue"

"Ish, gak peka banget jadi cowok. Tolongin." Pinta Bella lagi sambil mengulurkan tangannya berharap Revan mau menolongnya.

"Malas!" ucap Revan lalu melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Bella. Revan tidak mau ambil pusing.

Lagi lagi Bella memanggilnya

"Revan sayang, mau kemana sih?" tanya Bella dengan nada centilnya.

"Mau cabut. Soalnya disini ada Monyet 'cantik' yang mau ngamuk." Revan hanya mengatakan kata 'cantik' dalam hatinya. Bisa-bisa Bella gede rasa kalau mendengarnya.

"IHH KAYA BIDADARI GINI KOK DIKATAIN MONYET SIH, REVAN! REVAN!" Teriak Bella tak tau malu, karena melihat Revan yang beranjak dari pergi tempatnya.

"REVANNN!, TUNGGUIN AKU DONG. NANTI AKU DICULIK COGAN-COGAN SAKING CANTIKNYA." Teriak Bella dengan percaya diri.

Revan kembali menatap Bella dengan jijik
"Bagus kalo gitu, gue bisa terbebas dari kutukan dan dapat cewek yang cantik-cantik. Lagian mana ada yang mau sama cewek gila gak tahu malu kayak lo." Ucap Revan ketus.

"IH KOK LO NGOMONGNYA GITU SIH. POKOKNYA LO GAK BOLEH PUNYA CEWEK. CUMA GUE YANG BOLEH" Revan tidak menghiraukan teriakan Bella yang sangat menggelegar itu.

Pemandangan seperti ini memang bukan menjadi suasana asing lagi bagi para warga sekolah. Mereka sudah sangat hafal dengan pertengkaran dan kejailan Bella pada Revan yang tak pernah henti hentinya.

"GUE SUMPAHIN CEWEK YANG MAU SAMA LO JADI KUDISAN, KORENGAN, DAN BERUBAH JADI LUTUNG." Itulah kutukan yang selalu dikatakan Bella. Kutukan yang mampu membuat para gadis di sekolahnya menjadi takut untuk berurusan dengan Bella.

Sungguh sialnya Masa SMA Revan. Bertemu dengan gadis titisan medusa yang selalu saja mengganggu ketenteraman hidupnya.

🍁🍁🍁

TBC


Finally. Setelah sekian lama bergumul dengan pikiran sendiri. Akhirnya aku memutuskan untuk bikin cerita ini.

Maaf kalau ada yang gak suka sama cerita aku ini.
Semua orang bebas berpendapat. 🙃

Penulis amatir,
Lalisa

November 2018

In My FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang