MGB: Ten

9 4 0
                                        

Seminggu sudah andre, cemall, andy, ady dan adit. Bersekolah di SMA SEPTA WIJAYA atau lebih dikenal dengan SMA SEPTYA.

Dan, dalam satu minggu itu pula, mereka mulai dekat dengan Novie, raisa, yunira, aina dan Arsita.

"Dit, hubungan lo sama si sita gimana?." tanya andy memulai pembicaraan. Kini, andy dan ke empat sepupunya tengah berkumpul di meja makan, bersiap untuk makan malam.

"B aja, ga ada yang seru." dengus adit.

"Lo seriusan suka sama cewek jutek itu?." kini bergantian ady yang bertanya.

Adit mendelik tak suka, mendengar ucapan sepupunya itu "dia punya nama, dy. Arsita namanya bukan cewek jutek."

Ady mendengus. Suka-suka dia dong mau manggil orang lain dengan sebutan apapun, hak dia kan.

"Lah, emang bener dia cewek jutek." bela ady.

"Yaa.. Setidak nya lo ga usah manggil dia cewek jutek." protes adit.

"Lah, kenapa kalian pada ribut sih?." tanya andre melerai percekcokan antara ady dan adit.

"Dia yang mulai duluan." tuduh adit.

"Lah, napa lu nuduh gua. Intro bos qu elo yang mancing duluan." ady pun balik menuduh.

"Hadeuhh.. Sekarang malah saling nuduh." andy menghela nafas nya lelah, jelas ia lelah menonton percekcokan kedua sepupunya yang tidak berujung.

Tiba-tiba, suara ponsel andy yang berdering mengalihkan atensi andre, cemall, ady dan adit.

Andy merogoh ponselnya yang ada di saku celana nya. Ia tidak langsung menjawab panggilan itu, ia terlebih dulu melihat nama si penelpon.

Yunira calling..

Saat mengetahui panggilan itu dari yunira, dengan gerakan cepat andy pun menggeser ikon berwarna hijau di ponselnya.

"Assalamualaikum." salam andy, kemudian ia pun beranjak pergi ke kamar nya, agar sepupunya tidak mendengar percakapan dirinya dan yunira.

"ngejawab telpon kan bisa disini, ngapain pergi." dumel ady kesal, sejujurnya dia itu kepo siapa penelpon yang mampu membuat wajah andy seketika bersemu. someone special kah?

"Udah lah dy, si andy juga punya privacy sendiri." sahut andre melanjutkan makanan nya. "Sekarang mending kita makan." perintah andre pun langsung diangguki oleh ady dan adit.

"Mau kemana,cem?." tanya andre, mencekal tangan cemall yang akan beranjak pergi.

"Kamar." sahut cemall singkat.

"Makan dulu." titah andre.

"Bentar." dengan pelan cemall melepas cekalan tangan andre pada tangan kanan nya, kemudian pergi dari ruang makan.

Andre menghela nafasnya "ayo kita makan."

👤👤👤👤

"Waalaikum salam." balas seseorang di sebrang telpon.

Membuat senyuman merekah di wajah tampan andy, hanya karena mendengar suaranya saja sudah membuat pipi andy bersemu apalagi kalo yunira ada di hadapan nya, sudah di pastikan wajahnya akan semakin memerah.

Tangan kiri andy memegang tralis balkon kamar nya, sambil menikmati udara malam kota jakarta.

"Kenapa? malem-malem nelpon aku." andy tau yunira tidak pernah ngomong gue-elo saat berbicara, jadi sebisa mungkin ia pun tidak mengatakan kata gue-elo saat berbicara dengan yunira.

"oh itu aku mau ngasih tau kamu, kalo besok sebelum masuk, temui aku di kantin."

Kening andy mengkerut mendengar ucapan yunira barusan. Ia melepas cengkraman tangan nya di tralis balkon, kemudian menegakkan tubuhnya.

My Guardian BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang