Budidayakan vote sebelum baca, dan comment setelah baca! 😅
***Kamu memang dekat, tapi kamu sulit untukku raih dalam genggaman.
In My Feelings***
Revano Samudra Maheswara. Si cowok keren yang memiliki rupa bak pangeran. Tidak ada yang bisa lolos dari pesonanya, hingga Bella bisa tergila gila padanya. Bukan tergila gila tapi sungguh mencintainya. Revan dengan segala kegantengannya seakan menutup mata akan kehadiran Bella.
Revan jago dalam segala macam bidang olahraga, terlebih basket. Sehingga tak heran jika Revan menjadi kapten basket sekolahnya. Hanya satu yang paling tidak di sukai Revan.
Bella.
Revan tidak suka dengan tingkah Bella. Baginya, Bella hanyalah hama serta parasit yang mengganggu ketenangan hidupnya dan sungguh merugikan dirinya. Hari harinya yang dulu tenteram menjadi kacau karena kehadiran sosok yang tidak tahu malu seperti Bella.
🍁🍁🍁
Pagi yang indah, pagi yang tenang karena sampai detik ini Bella belum hadir untuk membuat Revan merasa risi. Biasanya Bella sudah mengganggu ketenangan Revan, tapi syukur pagi ini Bella tidak muncul.
Revan menghirup udara segar sebanyak banyaknya, setelah sekian lama dirinya tidak pernah merasa segar seperti pagi ini. Bella si pengganggu tidak ada dan Revan sangat bahagia.
"REVAN MY DARLING," Teriak gadis bersuara toa. Tentu saja Revan mengenali si pemilik suara melengking tersebut.
'Shit!!' batin Revan. Baru saja Revan merasa senang karena mengira bahwa Bella tidak ada. Namun harapannya untuk menghilangkan Bella dari muka Bumi, sepertinya hanya khayalan belaka yang tidak akan pernah terwujud. Andai Revan mempunyai sebuah sihir yang bisa melenyapkan Bella, pasti itu sudah dilakukannya sedari dulu. Tapi ini bukan dunia fantasi yang bisa melakukan apa saja di luar nalar manusia.
Revan menoleh ke belakang dan mendapati Bella yang berjalan ke arahnya sambil menunjukkan senyum pasta giginya. Senyum yang membuat Revan bergidik ngeri.
Jika Revan lihat dari segi tampang, Bella memang memiliki paras yang sangat cantik dan juga menggemaskan. 'otak gue rada gak beres nih'. Cepat-cepat Revan tersadar dari pikiran kurang warasnya yang mengatakan bahwa Bella itu cantik.
"Dasar cewek gila! Bisa gak sih gak usah ganggu ketenangan gue sehari saja? bukan sehari tapi selamanya." Ucap Revan sambil menatap datar ke arah Bella. Dan lihatlah ekspresi yang ditunjukkan oleh cewek jadi-jadian ini. Rasanya Revan ingin menenggelamkan kepala Bella di Sungai.
"Iya, aku emang udah gila, dan itu karena cinta aku padamu yang seluas alam semesta." Ucap Bella sambil merentangkan tangannya lebar-lebar pertanda luasnya alam semesta. "Dan, mana mungkin aku gak ganggu kamu dalam sehari, karena hidup dan matiku akan selalu ada di dekatmu. Aku gak bisa hidup tanpa itu." Sambung Bella sambil menaik turunkan alisnya untuk menggoda Revan.
Bulu kuduk Revan langsung meremang saat mendengar perkataan Bella yang lebaynya minta ampun.
Revan mengusap wajahnya frustasi.
"Dosa gak nih kalau gue cekik leher lo sampai mampus?" tanya Revan dengan wajah frustasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Feelings
Teen FictionJika pada alurnya semesta mempertemukan kita untuk saling menyakiti, apa yang bisa kita perbuat untuk rasa sakit yang kau dan aku cinptakan ini? *** Aku sadar kalau cerita ini ke depannya mungkin akan semakin tidak sesuai dengan judulnya. Sorry... N...