The Princesses of Verador

THE PRINCESSES OF VERADOR

         

#Vanessa POV

Namaku Vanessa. Cukup sulit memang, hidup dengan dua orang berwajah sama denganku. Aku mempunyai dua saudara kembar. Kami bertiga kembar identik. Walau begitu, tidak terlalu sulit membedakan kami. Aku mempunyai rambut berwarna cokelat kehitaman. Gwen, kakak ku mempunyai rambut berwarna hitam pekat. Sedangkan Bella, kakak ku yang paling tua mempunyai rambut berwarna pirang. Tidak ada penjelasan yang pasti kenapa warna rambut kami berbeda. Ada yang bilang karena kesalahan genetic, ada juga yang bilang karena pengaruh sihir hitam. Banyak isu-isu tidak jelas seputar rambut kami. Bahkan waktu masih kecil, kami hampir saja dibunuh karena takut salah satu dari kami akan menghancurkan kerajaan. Hahaha… yang benar saja!

          Hari ini adalah hari ulang tahun kami yang ke-16 tahun. Seluruh rakyat kerajaan Verador datang ke Istana untuk merayakan hari ulang tahun kami. Ya… kami adalah putri di negeri ini.

          Aku mengintip dari lantai dua istana ke lantai satu. Lantai istana yang luas dan megah itu tertutupi oleh orang-orang yang sedang berdiri dan menunggu pesta dimulai. Entah kenapa, aku merasa sangat gerogi. Walaupun aku sering berdiri di depan seluruh masyarakat Verador, tapi aku tidak pernah terbiasa dengan hal itu. Aku melihat diriku di depan cermin besar di dalam kamar. Gaun ungu yang mewah dan indah membalut kulitku. Sepatu biru berhak tinggi membuatku semakin terlihat berwibawa. Kalung berlian melingkar di leher jenjangku. Rambut cokelatku disanggul keatas, membuatku terlihat sangat anggun dan menawan.

          Pintu kamarku diketuk dari luar. Aku menyuruhnya masuk. Orang itu membuka pintu kamarku dan berjalan masuk ke dalam.

          “Masih merasa takut?” Tanya-nya. Ia adalah ibuku.

          Aku mengangguk lemah. “Aku rasa, aku tidak akan pernah terbiasa dengan hal ini”

          Ibu tersenyum. “Kau harus terbiasa, Vanessa. Hidup kerajaan ini selanjutnya ada di tangan mu” Kata-kata itu membuatku semakin takut untuk menjalani kenyataan.

          “Tapi..kenapa harus aku, bu? Gwen dan Bella lebih tua sepuluh menit dari ku. Mereka lebih berhak untuk memimpin kerajaan ini” Kataku dengan lesu. Aku benci kenyataan ini.

          “Vanes, kita sudah membicarakan ini beribu-ribu kali. Kau lebih layak untuk memimpin kerajaan ini, sayang. Kau lebih bisa diandalkan” Kata ibu meyakinkan. Tetapi aku tetap tidak yakin.

          Ibu mengambil tiara di atas meja riasku dan memasangkan-nya di atas kepalaku. “Ibu yakin, kau akan menjadi ratu yang baik suatu hari nanti” Katanya dengan senyum yang semakin lebar. Ibu kemudian pergi meninggalkanku keluar kamar. Beberapa menit lagi, aku harus menemui rakyat Verador yang lima tahun lagi akan menjadi rakyatku.

          Pintuku kembali diketuk dari luar. Aku menyuruhnya masuk. Pintu kamar berukuran besar itu terbuka.