~pαrt 3~

6.1K 500 5
                                    

Pukul 02:00 AM.

Suasana dorm terasa sepi karena para anggota BTZ masih berada di alam mimpi mereka masing-masing. Terkecuali Junhyo. Dia terbangun belum lama ini karena ingin pergi ke kamar kecil. Tetapi saat kembali, dia malah tidak bisa tidur. Ia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi hari ini. Yeonu sangat baik padanya. Yeonu bahkan tersenyum padanya.

Setelah 2 tahun, itu pertama kalinya Junhyo melihat Yeonu tersenyum. Bahkan bisa mengobrol dengannya. Meski sikap Yeonu masih terbilang dingin, tetap saja Junhyo merasakan sesuatu yang hangat di hatinya.

Junhyo mengambil bingkai di atas nakas yang terletak di samping tempat tidur miliknya. Senyumnya mengembang saat menatap bingkai tersebut. "Appa ... Eomma ... Aku sangat bahagia," gumamnya pelan.

"Ini pertama kali bagiku ... setelah sekian lama ... aku benar-benar bahagia meski yang diberikannya hanya perhatian kecil," lanjutnya. Lalu Junhyo berdiri dan mengambil sebuah kotak di atas lemari pakaiannya, kotak berwarna biru yang terlihat kusam akibat debu.

Junhyo terduduk sambil memangku kotak itu, ia membersihkan debu-debu yang menutupi warna asli kotaknya dan membuka kuncinya.

Mainan.

Kotak yang penuh dengan mainan buatan tangan. Sangat bagus. Junhyo mengambil sebuah mobil-mobilan kecil yang terbuat dari kayu. Masih terlihat indah meski kelihatan usianya sudah sangat lama.

]] Flashback On [[

"Juni... Lihat ini!!" teriak seorang anak laki-laki sambil menunjukan sebuah mainan kecilnya. Seorang bocah dengan nama Juni itu pun menghampirinya dan melihat apa yang dipegangnya.

"Ige, mwoya hyung-ie?" tanya Juni pada anak laki-laki yang lebih tua darinya. (ige : ini, mwoya : apa).

"Aku membutkan ini untukmu ... bagaimana bagus tidak?" tanyanya. Juni menganggu sambil tersenyum lebar.

"Ini sangat bagus dan lucu hyung, aku menyukainya, mobil ini lucu," ucap Juni dengan senyumannya yang manis.

Anak laki-laki tadi menjadi gemas dan segera memeluk Juni dengan erat. Dia memberikan mainan itu kepada Juni. "Aku ingin kamu menjaganya dengan baik."

"Kau tau kenapa aku membuatkan mu mobilan ini?" tanya nya. Juni hanya menatap nya bingung. "Karena aku sangat ingin pergi keliling dunia dengan mu dan dengan yang lain ... tapi aku rasa itu hanya sebuah mimpi," raut wajah anak laki-laki itu berubah menjadi sedih. Juni yang melihat itu pun ikut sedih.

"Hyung, aku berjanji padamu akan mengabulkan mimpimu," ucap Juni dengan senyum lebarnya. Membuat bocah lelaki berambut coklat itu juga ikut tersenyum.

"Yeahh, kita akan berkeliling dunia suatu hari nanti," ucap seorang anak laki-laki berambut pirang yang tiba-tiba saja datang dan merangkul keduanya.

"Woaahh bagaimana kau bisa membuatnya?" tanya anak laki-laki berambut pirang itu. "Sebenarnya dengan bantuan appa hehehe," ucapnya. Seorang pria yang diperkirakan usianya masih 30 an, dengan seorang wanita yang kemungkinan di bawah usia pria itu tengah tersenyum melihat mereka. Tak lama kemudian mereka menghampiri Juni.

Pria itu menggendong Juni kecilnya. "Janji kita akan bahagia, kita akan selalu bersama," ucap pria itu
Wanita yang bersama mereka itu tersenyum dan memeluk ke-7 anak laki laki nya.

]] Flashback Off [[

Tak disadari liquid bening kini sudah membasahi pipi chubby milik namja imut bergigi kelinci.

Junhyo sangat merindukan saudara-saudaranya. Dia teringat akan janjinya. "Aku berjanji akan mencari kalian hyung," gumam Junhyo seraya menahan isakan tangisnya.

BROTHERSHIP [Book 1]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang