Part 9

5.5K 684 103
                                    

.

.

.

      "Larilah chagi, aku berjanji walaupun aku harus mengelilingi alam semesta aku akan menemukanmu dan segera menjemputmu"

     Chanyeol terbangun dari tidurnya,mimpi itu begitu nyata untuknya,  dia mengusap peluh yang membasahi wajah dan kini mengalir ke leher serta badannya,, 

    Di dalam mimpi itu ada seorang namja cantik yang sedang menangis saat melihat dirinya di siksa oleh seseorang,  namja itu terlihat cantik walau wajahnya hanya tampak samar di mata Chanyeol, namja itu terus berteriak meminta pengampunan tapi pengampunan tak segera di dapatkannya,, 

    Hingga seseorang menyuntikkan sesuatu ke tubuhnya,,  tubuhnya terasa mati saat itu dia pun berteriak dan meminta namja itu pergi,,  dan dia sudah tak mengingat siapa siapa lagi,, 

     " Kenapa suara itu terus terngiang di telingaku??  Sebenarnya siapa dia?? " Gumam Chanyeol,, 

   Dia menoleh ke arah samping, melihat Irene sedang tertidur lelap di sana,  jujur Chanyeol tak mengerti apa yang sudah terjadi pada dirinya,Irene adalah istrinya akan tetapi dia sangat membenci Irene,  bahkan saat Irene tidurpun dia sangat membencinya,, 

      " Sepertinya aku harus mencari tau sesuatu"

   Chanyeol bangkit dari tempat tidurnya,  jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi,  diapun memutuskan untuk berlari lagi pula dia sudah lama tidak berlari,,

       Chanyeol berlari mengelilingi komplek rumahnya,  dan entah apa yang membawanya tiba tiba saja langkah kaki Chanyeol terhenti di depan flat milik Baekhyun,, 

    Chanyeol terdiam di depan pintu flat,,  karena dinding flat yang tipis dia bisa mendengar suara seseorang yang sedang memasak,  di liriknya jam yang ada di lengan kirinya,, 

     " Ini bahkan masih jam 5 pagi" Gumamnya,, 

      Chanyeol tersentak saat terdengar suara langkah kaki mendekati pintu dengan segera dia bersembunyi,  dilihatnya Baekhyun keluar hanya memakai kaos tipis yang kumal dan celana Jeans tanpa hoddie, padahal pagi ini udaranya lumayan dingin,, 

    Dengan senyum mengembang Baekhyun berjalan menyusuri sebuah gang kecil yang tak jauh dari tempat tinggalnya,, 

   Chanyeol tertegun dia melihat Baekhyun masuk ke dalam toko susu murni,,  dan tak lama dia keluar dengan membawa 2 keranjang berisi susu dalam botol kaca,,  Baekhyun kembali melangkah,  meletakkan satu persatu botol berisi susu itu di depan rumah orang orang yang memang sudah menjadi langganannya,, 

    Entah kenapa Chanyeol menangis melihat pemandangan itu,  seperti ada sebuah luka di hatinya yang tiba tiba saja di guyur air jeruk nipis,,  Chanyeol terus mengikuti Baekhyun dengan perasaan sesak di dadanya,, 

   Pukul 7 Baekhyun kembali ke flatnya,,  Chanyeol bisa mendengar dari luar jika saat ini Baekhyun sedang membangunkan ke dua putranya dan menyuruh mereka sarapan,, 

   Dada Chanyeol semakin tak beraturan,  dia sendiri tak tau apa makna desiran aneh yang penuh rasa sakit di dadanya ini,,

    Kenapa? Kenapa dia merasakan semua ini?  Pada anak yang jelas jelas dulu hanya penghuni panti asuhan milik keluarganya,  apalagi Baekhyun hanyalah perebut suami orang,, 

    Chanyeol tak tau lagi harus bagaimana dia pun memutuskan untuk pulang,  sesampainya di mansion dia langsung mandi dan mulai bersiap ke kantor dengan setelan kantornya,, 

    " Selamat pagi" Sapa Chanyeol saat dia sampai di ruang makan dan melihat kedua orang tuanya serta Irene sudah duduk di sana,, 

    " Pagi" Jawab Merek serempak,, 

Sun and the Moon ( Chanbaek)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang