Prolog

12 0 0
                                    

"Bro, liat ada cewek cakep nangis."

Malvin melihat kearah yang di tunjukan Ben, temannya.

"Urusannya sama gue apa?" tanya Malvin jengkel.

Ben mendecak kesal, "Ya elo hiburlah!"

Malvin kembali menatap cewek yang menangis tadi. Ada rasa iba kepada cewek itu. Malvin menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jarinya.

"Come on, dud. Kasian dia jadi pusat perhatian." kata Ben.

"Kenapa nggak lo aja Ben?" tanya Malvin bingung.

"Yaelah make nanya, kalau sama gue tu cewek malah makin nangis."

"Iya juga, wajah lo kan kaya setan."

"Sialan." maki Ben. "Gue mau ke toilet dulu." kata Ben setelah itu bangkit dan pergi menuju toilet.

Malvin mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya. Membantu orang lain dapat pahalakan? Pikirnya. Bibir Malvin melengkung mencipyakan senyuman

Malvin menyobek kertas dari buku Beni dan meminjam pulpen, lalu ia menuliskan sesuatu disana. Setelah selesai, kertas tersebut ia bentuk menjadi pesawat.

1...2...3

Wush ...

Pesawat tersebut Malvin terbangkan menuju cewek yang sedang menangis itu dan mengenai tangan cewek itu.

Cewek yang memakai sweter berwarna pink itu mengambil persawat dan memperhatikan sekeliling mencari tahu siapa yang menerbangkan pesawat itu.

Cewek itu kembali menatap pesawat tersebut lalu membongkar pesawat ketas tersebut hingga menjadi selembar kertas.

Cewek tersebut tersenyum membaca kata perkata yang terdapat di kertas tersebut.

Malvin yang melihat itu jadi ikut tersenyum dan tak percaya kalimat konyol yang ia tulis bisa membuat cewek itu kembali tersenyum.

"Kakak cantik makan aku dong, jangan nangis terus, ntar aku keburu dingin."
- Cream Sup

***

an:

Whats up. Semoga kalian enjoy sama ceritanya. Chapter selanjutnya aku post kapan kapan, hehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang