♡♡♡♡♡♡♡♡
" Ufff... tunggu saja pembalasanku Argis. " desisNya dengan penampilan yang acak-acakan.
Blaam...
Clarie masuk kedalam mobilnya dengan keadaan kesal karna ditinggalkan Argis begitu saja. Bagaimana tidak, Argis meninggalkannya ketika memasuki lift, tepat sebelum pintu tertutup Argis sudah berlari sedang Clarie sudah turun duluan.
" Nella..."
********
Setelah selesai mengobati kaki Argis, Nella memasak makanan untuk siang itu.
" Sudah, aku bilang duduk sana. " berulang kali Nella mengusir Argis agar dia tidak membantu Nella memasak, tapi Argis tetap bersikeras.
" Kamu tidak tau seleraku Nella. " lagi, dia mengatakan itu untuk kesekian kali ketika Nella ingin memasak.
" Kali ini, biarkan aku yang memasak, supaya kamu tau seleraku dan masakan indonesia. "
" Apa pentingnya seleramu bagiku?" Argis mengerlingkan matanya ketika mata tajam Nella menatapnya.
" Duduklah Argisss.... " kali ini Nella kehabisan kesabaran dengan Argis yang malah tertawa melihat kemarahan Nella.
********
Sekitar 30 menitan Argis menunggu Nella yang sedang memasak akhirnya siap juga.
" Tadaaa~♡ " teriak Nella dari dapur mendekati meja makan yang sudah sedari tadi duduk manis dikursi. Karna ketika Argis ingin pergi, Nella langsung menatapnya sinis seolah ingin membunuh.
" Apa itu? Wanginya enak. "
" Telur ceplok sambalado, dan soto. "
" Aahh... aku pernah makan ini. " ucap Argis tersenyum menampilkan giginya yang berderet rapi.
" Haa... ketauan deh, kamu orang indonesia kan?"
" Aku gak bohong denganmu Nella, aku bukan orang indonesia. " terlihat Argis menghela nafas pelan.
" Lah jadi gimana kamu tau?" ucapnya mulai mengambil secentong nasi ke piringnya dan piring Argis.
" Aku pernah berlibur ke sana, dan cukup lama. Kira-kira sekitar 3 bulanan, makannya jangan heran aku cukup tau tentang negaramu itu. "
" Jadi kamu udah banyak tau tentang Indo?" tanya Nella mendudukki kursi dibelakangnya.
" Lumayan, aku udah tau bahasanya, masakannya, bahkan aku sering makan nasi. "
" Wow, secepat itu kamu bisa bahasa kami?" tanya Nella dengan terkagum-kagum. Lalu dia bertanya lagi dengan kekaguman yang ditaruhnya pada Argis, " Lalu kenapa kamu suka nasi? Biasanya kan orang kebarat-baratan itu kan gak suka nasi, kenapa kamu lain? Bahkan ada rice cooker disini. "Mereka mulai menuangkan kuah soto dan mengambil telur ceplok tersebut.
" Karna nasi bisa mengenyangkan, dan sehat pula kan? Daripada makan roti dan makanan ala barat. " ucap Argis lalu memakan nasinya dengan lahap.
" Kamu bisa masak yah, enak banget. " puji Argis dengan mulut yang bercelemotannya.
" Hahaha... biasa aja ih, kamu ni. "
" Aku serius Say... eh, aku serius kok Nell. "
Mereka terdiam, namun tidak saling bertatapan karna kalimat Sayang yang terputus dari Argis.
" Lebih enak tu gini... " Nella meletakkan sendok dan garpu yang dipakainya untuk makan diatas selembar tissue yang dilipat, dan berjalan kearah dapur untuk mencuci tangan.
Argis yang heran hanya diam dan memperhatikan Nella.
" Gimana?" tanya Argis setelah Nella kembali dengan tangan kanan yang basah.
Nella mengaduk-aduk nasinya dengan tangannya dan memasukkan nasi tersebut ke dalam mulutnya. Argis awalnya bingung kenapa Nella menggunakan tangannya yang jelas itu tidak bersih bagi orang seperti Argis.
" Seperti ini. " Nella berucap setelah menelan sebagian nasi dimulutnya.
" Pakai... tangan? really? Gimana cara ambilnya?"
Nella tertawa geli dan mengajarkan warga Itali ini cara makan enak ala warga Indo. Banyak tawa yang keluar dari mulut mereka hingga cukup lama untuk menghabiskan makanan itu.
Selesai makan mereka memulai aktifitasnya masing-masing. Argis ke kamarnya, sedangkan Nella ke dapur membersihkan piring kotor.
Triingg...triingg...
" Hello, what's up man?" ucap Argis kepada orang diseberangnya.
" Apa kau punya waktu hari ini? Kita harus rapat tentang masalahmu. "
" Baiklah, pukul berapa?"
" Pukul 2 siang nanti. "
" Oo, baiklah. "
Tuutt...
Argis mendekati meja kerjanya, dan mendekati handphone dengan cashing bunny yang pastinya itu milik Nella.
Argis yang penasaran membuka dan melihat-lihat isi ponsel seorang wanita.
' Whattsapp?'
Dibukanya aplikasi penerima pesan dengan mudah itu dan mendapati pesan teratas dari orang bernama ' Nino '.
Terlintas langsung penjelasan Nella tentang lelaki yang mengkhianatinya itu.
__________________________
NinoNella, maafkan aku. Jangan bersikap kekanakkan, kamu udah dewasa, dan bentar lagi kita bakal nikah...
__________________________Belum selesai Argis membaca pesan panjang itu, dirinya sudah termenung duluan melihat kata ' nikah '.
' Nella bakal nikah? Tapi kenapa dia tidak memberitahuku? ' batinnya dengan rasa sesak.
Belum sempat melanjutkan membaca pesan itu, sebuah suara memanggilnya dan ternyata itu adalah si pemilik ponsel tersebut.
" Ada apa Argis? Apa kau perlu sesuatu dari handphoneku? Apa ada yang aneh?" ucapnya mendekati Argis.
Argis dengan cepat menekan tombol tengah yang mengembalikan ponsel ke menu utama, dan mematikan ponsel itu.
" A-ahh... tidak, aku hanya lihat cashingnya saja, terlihat lucu bagiku. " ucapnya datar lalu meletakkan kembali ponsel Nella diatas meja.
' Tapi wajahmu memberi arti lain Argis. ' Nella menatap heran Argis yang berjalan biasa dengan tatapan biasa pula namun tanpa senyum yang biasa ketika bersama Nella. Melihat itu Nella langsung mencari tau tentang sikap Argis. ' Pasti dia melihat sesuatu disitu. '
Argis masuk kedalam kamar mandi tanpa suara. Dan Nella langsung bergegas melihat isi ponselnya.
♡♡♡♡♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Don't Let Me Go[END]
RomanceLiburan ke Italia jadi hancur karna pengkhianatan yang diterima Nella,namun jadi lebih bahagia karna kehadiran seorang pelukis jalanan yang jatuh hati padanya.