Chapter 8: Rencana yang Bagus

172 34 29
                                    

Ogura, Taka dan Kaguya tiba di tempat mini bus terpakirkan. Di luar mini bus, Kuro dan Ame sudah menunggu kedatangan mereka. Kuro terlihat tenang, sementara Ame terlihat was-was. Melihat Ame seperti itu, tentu membuat Ogura heran.

Ogura menghampiri Ame untuk menanyakannya langsung. “Kau kenapa?”

Ame menatap Ogura dengan tatapan cemas. “Apa kau membunuh Shougi Ikari?”

Sontak, Ogura tertawa terbahak-bahak dan langsung masuk ke dalam mini bus tanpa menjawab pertanyaan Ame. Diikuti juga dengan Taka yang langsung masuk tanpa menjelaskan apapun setelah memberikan flashdisk yang dibawanya kepada Ame. Ame hanya bisa terdiam seribu kata saat menerima flashdisk yang Taka berikan.

Sedangkan Kaguya, menepuk pundak Ame dan menatapnya dengan tersenyum. “Tenang saja, Shougi Ikari masih hidup.” dia pun masuk ke dalam mini bus setelahnya.

Ame terus menatap ke arah Kaguya, merasa menyesal telah membenci Kaguya karena alasan yang tidak jelas. “Sudah aku duga, dia memang orang yang baik.

“Ayo cepat masuk, tunggu apa lagi di sini? Mungkin, bisikannya tadi hanya ingin menggodamu saja.” Kuro menepuk pundak Ame, lalu masuk ke dalam mini bus.

Ame menganggukkan kepalanya begitu Kuro menyuruhnya untuk masuk. Begitu sudah masuk ke dalam mini bus, Ame memeriksa isi flashdisk yang diberikan oleh Taka di komputer. Yume juga langsung memacu mini bus menuju ke markas yang telah diberikan oleh Mr. Y.

Satu demi satu file yang ada di dalam flashdisk dibuka oleh Ame. Ogura yang duduk di sebelahnya ikut mengamati dengan teliliti setiap skema peta yang tertera pada setiap gambar. Mulai dari peta CCTV, letak ruangan, sampai susunan perkabelan diamati oleh keduanya.

Setelah selesai mengamati semuanya, Ogura langsung menyandarkan badannya dan menyilangkan kedua tangannya di dada. “Ame, berapa lama waktu yang kau butuhkan untuk masuk ke dalam sistem keamanan Kasino dengan menggunakan alat ciptaanmu itu?”

Ame melirik sejenak Ogura, lalu menatap ke arah komputer lagi. “Paling cepat lima menit. Tergantung dari seberapa sulitnya keamanan backdoor yang mereka gunakan.”

Ogura bangkit dari sandarannya, kemudian menunjuk ke skema gambar perkabelan Kasino di bagian kamar mandi pria lantai satu. “Dibalik tembok bilik paling ujung, terdapat kabel CCTV yang ada di basement menuju ke sistem pusat yang ada di lantai tiga. Apakah ‘The Worst’ bisa menembus tembok?”

Ame menganggukkan kepalanya dengan sangat antusias, membuat Ogura langsung tersenyum lebar seperti orang yang baru saja mendapatkan ide bagus.

Ogura menyandarkan badannya kembali, menyandarkan kepalanya di kedua tangannya dan menatap langit-langit mini bus. “Aku akan jelaskan rencana apa yang akan kita gunakan. Jadi, sebaiknya kalian dengarkan baik-baik karena aku tidak mau mengulangnya.”

Keenam anggota Troublemaker yang lain tak menjawab perkataan Ogura itu dan hanya diam saja. Namun, mereka kini serempak memfokuskan telinga mereka untuk mendengarkan.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alone at Last: Finishing Trouble with Trouble (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang