“ Kadang kebahagiaan itu datang dari hal-hal kecil ”
"Kokooooooo" panggil Kevin, berlari kecil menghampiri Marcus yang sedang menidurkan tubuhnya diatas sofa.
Brughh
Kevin menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh Marcus.
"Hai Kokoooo" sapa Kevin, tersenyum menatap Marcus yang juga sedang menatapnya.
Marcus tersenyum, memeluk erat pinggang Kevin.
Marcus bahagia ketika Kevin menghampirinya, menjatuhkan tubuhnya, dan menyapanya. Ah, jangan lupakan Marcus juga bahagia ketika Kevin menatapnya dengan senyum manisnya.
.
."Koko mau nyoba punya Kevin?" Tanya Kevin yang sedang memakan salad buahnya.
Marcus memang sedari tadi menatap Kevin yang asik memakan salad buah yang di belinya tadi.
Marcus tersenyum, menggelengkan kepalanya.
"Liat kamu makan juga udah bisa ngerasain" jawab Marcus.
"Ihh apaan sih Ko, sini Aaaa" balas Kevin tertawa, kemudian menyodorkan salad buahnya dengan sendok ke Marcus.
Marcus terkekeh kecil, ia membuka mulutnya, memakan suapan Kevin.
"Enakk?" Tanya Kevin, melihat Marcus sudah menelan suapannya.
"Kamu yang terenak" balas Marcus, tersenyum. Meninggalkan rona merah di kedua pipi Kevin.
Marcus bahagia ketika Kevin menyuapi makanannya dan ia berhasil membuat rona merah di kedua pipi Kevin muncul.
.
."Kokooooo" Kevin mendudukkan dirinya di pangkuan Marcus. Mengalungkan kedua tangannya pada leher Marcus.
"Kenapa?" Tanya Marcus sembari melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Kevin.
"Gapapa" jawab Kevin, menundukkan kepalanya, masuk kedalam ceruk leher Marcus, menggoyang-goyangkan kepalanya.
Marcus tertawa geli."Kokoo kiss meeee" kata Kevin, mengangkat kepalanya, membuat keduanya saling bertatapan.
Marcus tersenyum, Kevin sudah memejamkan matanya. Marcus mulai mengecup dahi Kevin kemudian beralih mengecup kedua kelopak mata Kevin secara bergantian beralih mengecup hidung Kevin, kedua pipi Kevin secara bergantian, yang terakhir Marcus mengecup bibir Kevin, ia menempelkannya sedikit lebih lama.
Marcus bahagia ketika Kevin manja dengannya.
.
."Kokooo sini sini duduk, kita nonton film" ajak Kevin, setelah melihat Marcus keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar.
Marcus berjalan menghampiri Kevin, ia mendudukkan dirinya disamping Kevin.
Ini weekend, sepertinya akan di habiskan dengan Kevin yang bermalas-malasan pada Ko Sinyo.
Terlihat, Kevin langsung menyandarkan dirinya ke Marcus, matanya masih fokus menatap film box office yang diputar di televisinya.Marcus tersenyum, beberapa kali mengecup puncak kepala Kevin, dan mengulanginya.
Marcus bahagia ketika ia harus menghabiskan waktu liburannya bersama Kevin yang bermalas-malasan dengannya.
.
."Jadi, apa alasan Kevin untuk menolak ajakan Koko untuk menikah, hm?" Tanya Kevin, dengan senyuman bahagianya melihat Marcus yang berlutut dihadapannya, memegang sebuah kotak kecil berisi cincin yang begitu indah.
Marcus melamarnya.
"Of course. I will." Jawab Kevin, memeluk erat Marcus.
Marcus begitu bahagia ketika Kevin menerima lamarannya..
."Saya Marcus Fernaldi Gideon mengambil engkau Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi pendamping hidupku, menghargai dan menghormati engkau, mempercayai dan mencintai engkau, dalam keadaan suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, akan selalu menjagamu sampai maut memisahkan kita"
"Saya Kevin Sanjaya Sukamuljo menerima engkau Marcus Fernaldi Gideon menjadi pendamping hidupku, menghargai dan menghormati engkau, mempercayai dan mencintai engkau, dalam keadaan suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, sampai maut memisahkan kita"
Marcus tidak pernah merasa bahagia yang begitu ingin meledak hebat ketika ia dan Kevin mengucapkan janji sumpah pernikahan mereka.
.
.Dari semua itu, satu hal yang Marcus sadari.
Kebahagiaannya adalah jika semua hal di lakukan bersama satu orang yang begitu berharga.
Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Sosok yang memenangkan seluruh ruang dihatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us ✔
Fanfictionini cuma book buat memuaskan nafsu ku pada kapal lokal satu ini "Marcus x Kevin" boy x boy ↪ Drabble ↪ Oneshoot