11. Nasihat Papa

1.5K 67 0
                                    

Yang terbaik dari perpisahan adalah saling mengikhlaskan

♥♥♥

Deras hujan masih mengguyur bumi ini. Langit yang semakin gelap dengan kilatan petir membuat siapapun tak ingin keluar rumah. Yasna baru saja tiba dari bandara. Dengan kehampaan yang ia bawa pulang. Dengan pelan ia berucap.

"Assalamu'alikum"

"Wa'aliukumsalam, apa yang terjadi sama kamu?" Ujar Kayla heran dan menatap intens putrinya dari bawah keatas.

"Muka pucat, basah kuyup, dan sepertinya kamu habis menangis?" Imbuhnya khawatir.

"Yasna baik-baik saja Ma, izinkan Yasna masuk. Yasna capek, ingin istirahat" Balas Yasna dengan senyum yang terlihat dipaksakan.
Yasna berjalan tanpa mendengarkan jawaban sang Mama.

"Mandi lalu makan, setelah itu ceritakan semuanya sama mama" Teriak mama kepada Gadis itu yang semakin menjauh.

Buggghh.

Yasna membantingkan tubuhnya ke atas ranjang. Ia merebahkan tangannya, dengan mata terpejam. Ia menghela nafas panjang. Ia beranjak duduk, dan menghadap cermin.

"Rasanya apa yang baru saja terjadi, seperti mimpi bagiku" Gadis itu berbicara seolah-olah sedang bercerita pada dirinya sendiri, lewat cermin.

"Aku baru saja memutuskan untuk jatuh cinta, tapi aku harus menerima kepahitan ini" gumamnya.

"Benarkah aku harus menunggu?"

"Apa yang harus ku tunggu?"

"Menunggu untuk sakit hati lagi?"

"Ah, rasanya ini melelahkan"

Yasna beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai membersihkan dirinya, gadis itu mengambil buku dairy miliknya.

Dear dairy
Belum sempatku memilikimu,
Aku sudah harus melepaskanmu.
Kau harus tau,
Melepaskan adalah hal mudah bagiku.
Tapi tidak untuk melupakan mu.
David💙

Tok tok tok. Terdengar suara seseorang mengetuk pintu.

Ceklek

"Sayang kamu pasti lapar, ini mama buatkan roti selai kacang dan susu cokelat hangat kesukanmu" mama meletakan itu di meja kamarku.

"Mama" gadis itu memeluk sang mama.

"Apa yang terjadi?" Tanya mama dengan lembut

"Maafin Yasna ma" Yasna membenarkan posisi duduk nya.
Kini kedua anak dan ibu itu duduk saling berhadapan.

"Yasna udah bohong sama mama"
Jelasnya dengan mata berkaca-kaca karena merasa bersalah.

"Tentang?" Jawab mama singkat.

"Sebenernya, tadi Yasna pergi ke bandara. Bukan ngerjain tugas" Setelah mengumpulkan keberanian cukup banyak akhirnya ia berkata jujur.

Takbir Cinta [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang