10. Pamit

1.7K 73 2
                                    

Pada akhirnya yang datang akan pergi.
Pengharapan pada selain allah hanya akan berujung luka.
Sebesar apapun cinta yang manusia beri.
Akan lebih besar cinta sang maha cinta.
Yang akan selalu ada.
Tanpa diminta.

♥♥♥

Kemarin bagaikan mimpi indah baginya. Dan ternyata hal itu bukan lagi mimpi melainkan telah nyata terjadi pada dirinya. Hari ini Yasna berniat untuk menemui David. Ia akan menyatakan bahwa dirinya juga mencintainya. Ia tak mau menyesal dengan membohongi perasaannya. Ia menyadari bahwa sikapnya yang seolah-olah acuh dan tidak memberikan kepastian berhasil menyiksa dirinya sendiri. Hari ini adalah weekend. Yasna meminta tolong kepada sahabatnya untuk membantu mengatur pertemuannya dengan David. Siapa lagi jika bukan Sofi. Yasna sudah menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu. Tak ada lagi rahasia diantara mereka. Beruntung Sofi sosok sahabat yang sangat pengertian. Sehingga ia bisa mengerti apa yang dirasakan oleh Yasna. Jadi, semenjak kejadian satu Bulan lalu, saat David menyatakan cintanya. Yasna dan David sudah tak pernah lagi berkomunikasi. Pasalnya Yasna yang selalu menghindar dengan alasan yang David tak bisa lagi mengelaknya jika di sangkut pautkan dengan agama.

Yasna memilih caffe untuk tempat bertemunya dengan Sofi. Yasna sudah lebih dulu sampai dan ia belum menemukan ciri-ciri sahabatnya itu akan datang.
30 menit berlalu. Yasna melirik benda bulat yang melingkar di lengan kirinya.

"Kemana sih?lama banget" Yasna berdecak kesa Dari jauh terlihat Sofi berlari ke arahnya dengan terus berdo'a agar ia tak mendapat ocehan dari sahabatnya itu.

"Assalamu'alikum hehe" Sofi nyengir tanpa dosa.

"Wa'aliukumusalam ukhti sayang"Balas Yasna sembari memonyongkan bibirnya.

"Kesambet apaan ni orang" Sofi menatap heran.

"Seriusan gak marah?" Sofi berusaha meyakinkan bahwa yg kini berada dihadapannya benar Yasna sahabatnya.

"Iyaa, engga kok" Balas Yasna dengan senyuman manis.

"Tumben biasanya ngomel" Sofi mencibir.

"So, what do you want?" Yasna bertanya dengan tatapan tajam.

"Hehe be calm boss" Sofi nyengir
Masalah sepele pun bisa menjadi pertengkaran diantara mereka berdua, lucu memang.
Mereka memilih tempat yang hanya menyediakan dua kursi dengan satu meja yang berukuran cukup besar. Mereka berbincang-bincang sambil menunggu pesanan datang.

"Jadi kamu serius mau terima Kak David?"

Yasna menggeleng pelan.

"Aku hanya akan mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya, bahwa aku memang telah mencintainya." balasnya kikuk

"Apa mama sama papa kamu tau?" Tanya Sofi seperti menginspirasi
Yasna menggeleng

"Mereka gak tau" Seorang pelayan datang mengantarkan dua buah milk shake dengan varian rasa yang berbeda, vanilla dan strawberry.

"Apa kamu yakin?" Ujar Sofi meyakinkan.

"Iya Sof, aku harap kamu ngerti." Ujar Yasna sambil meneguk milk shake vanilla kesukannya.

"Baik, kalo itu mau kamu"

"Makasih Sof" Yasna memeluk sahabatnya itu.

Takbir Cinta [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang